10 Pencapaian Kemenag 2025: Dari Kerukunan hingga Pemberdayaan Umat

viva.co.id
2 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Kementerian Agama (Kemenag) menutup tahun 2025 dengan sejumlah capaian strategis yang berdampak langsung bagi kehidupan keagamaan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi umat. Refleksi kinerja ini disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam dialog media bertajuk Refleksi Kinerja 2025 di Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Berikut deretan pencapaian utama Kemenag sepanjang 2025:

Baca Juga :
Indeks Kerukunan Umat Beragama 2025 Naik, Tertinggi dalam 11 Tahun
PMB PTKIN 2026 Resmi Dibuka, Kemenag Tegaskan Akses Setara bagi Calon Mahasiswa Difabel

1. Indeks Kerukunan Umat Beragama Tertinggi Sejak 2015

Salah satu capaian paling menonjol adalah Indeks Kerukunan Umat Beragama (IKUB) 2025 yang mencapai 77,89 persen, tertinggi sejak survei pertama dilakukan pada 2015.

Menag menegaskan, kerukunan menjadi fondasi utama pembangunan bangsa.

“Jika umat makin dekat dengan ajaran agama, kita bisa lega dan bernafas,” sebut Menag.

2. Fokus Baru Kemenag Lewat Perampingan Kelembagaan

Sepanjang 2025, Kemenag menjalani transisi kelembagaan besar. BPJPH telah mandiri, sementara pengelolaan haji mulai 2026 akan diemban Kementerian Haji dan Umrah.

“Dengan perampingan kelembagaan, kami bisa lebih fokus menangani hal krusial dan mendasar, terkait pendidikan keagamaan dan kerukunan. Tidak ada artinya pertumbuhan ekonomi dan kekayaan negara tanpa kerukunan,” sebut Menag.

3. Penguatan Peran Negara Melalui Ditjen Pesantren

Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren menjadi tonggak penting afirmasi negara terhadap pesantren.

“Kehadiran Ditjen Pesantren juga akan semakin mengoptimalkan peran negara dalam memaksimalkan tiga fungsi pesantren, sebagai tafaqquh fid din, lembaga dakwah, dan pemberdayaan umat,” lanjutnya.

4. Ekoteologi dan Kurikulum Cinta Diperkuat

Program Ekoteologi dan Kurikulum Cinta yang digulirkan sejak Januari 2025 semakin relevan seiring bencana alam yang terjadi di berbagai daerah.

"Di Indonesia hampir setiap instansi saat ini bicara ekoteologi. Kita sudah mulai setahun lalu. Banyak instansi luar negeri undang kami bicara ekoteologi," ujarnya.

"Selama ini teologi kita terlalu maskulin. Kita perlu green teologi. Ke depan akan ada kerja sama lintas agama untuk gunakan bahasa agama dalam merawat lingkungan," sambungnya.

5. Masjid Ramah Pemudik Libatkan Ribuan Masjid

Menghadapi Natal dan Tahun Baru, Kemenag menggulirkan program Masjid Ramah Pemudik yang melibatkan 6.859 masjid di 27 provinsi.

“Rumah ibadah adalah rumah kemanusiaan. 6.859 masjid di seluruh Indonesia disiapkan untuk program Masjid Ramah Pemudik. Tahun lalu tidak sebanyak ini,” tegas Menag.

Baca Juga :
Waktu Salat Subuh di Indonesia Dinilai Terlalu Cepat? Begini Penjelasan Kemenag
5 Fakta Peralihan Aset Kemenag ke Kemenhaj: Gedung, Siskohat, hingga Personel
Mewujudkan Pelayanan untuk Umat Hindu di Seluruh Pelosok Negeri dengan Cepat, Transparan dan Membahagiakan

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Demi Berlibur, Gen Z Rela Kerja Lembur 
• 17 jam lalukompas.id
thumb
Lebih 200 WNI di Polandia Hadiri Perayaan Natal Bersama KBRI Warsawa
• 4 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Cilegon Raih Predikat Sangat Tanggap Narkoba, Perda P4GNPN Resmi Disahkan
• 9 jam lalurealita.co
thumb
Hasil Persijap vs PSIM, Gol Telat Abiyoso Bawa Laskar Mataram Curi 1 Poin
• 3 jam lalurctiplus.com
thumb
Calon Jemaah Haji Terdampak Bencana Berpeluang Masuk Waiting List 2027
• 5 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.