BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Provinsi Banten untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. Kondisi tersebut dipengaruhi dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 93S.
Ketua Tim Kerja Meteorologi Klimatologi BMKG Wilayah II Banten Ana Oktavia Setiowati mengatakan, saat ini sekitar 98 persen wilayah Banten telah memasuki musim hujan.
"Kondisi tersebut menyebabkan hujan berpotensi turun setiap hari selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2026, dengan intensitas yang bervariasi mulai dari ringan hingga lebat," kata Ana dikutip dari Antara, Selasa (23/11).
Selain hujan, BMKG juga memprakirakan potensi angin kencang dengan kecepatan mencapai 45 kilometer per jam. Angin kencang tersebut diperkirakan melanda hampir seluruh wilayah Banten, terutama wilayah bagian utara dan selatan.
Meski Indonesia tidak terdampak secara langsung oleh bibit siklon tersebut, Ana menjelaskan bahwa keberadaannya memengaruhi pola sirkulasi udara di sekitar wilayah selatan Pulau Jawa. Perubahan ini menyebabkan massa udara basah tertarik dan memicu pengumpulan awan hujan.
"Fenomena ini secara spesifik berpengaruh signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Banten bagian selatan, meliputi Kabupaten Pandeglang, Lebak, dan Kabupaten Serang bagian selatan," ujarnya.
BMKG juga mengingatkan masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan, termasuk penyeberangan laut dan wisata pesisir, agar rutin memantau informasi cuaca terkini. Hal ini terkait potensi gelombang laut tinggi akibat pengaruh sistem cuaca tersebut.
Selain itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan daya serap tanah yang menurun akibat minimnya tutupan lahan atau kondisi hutan yang gundul. (Ant/P-4)




