GenPI.co - TNI membantah informasi yang menyebut mengirim kotak logistik bantuan kosong kepada korban bencana.
Informasi yang beredar melalui video di media sosial itu menyebut kotak logistik bantuan untuk korban bencana yang diterjunkan melalui pesawat memakai metode helibox kosong.
Komandan Batalyon Perbekalan Angkutan 5 ARY Letkol CBA Supriyanto mengatakan penerjunan logistik memakai metode helibox sejauh ini sesuai prosedur yang ada.
Dia memastikan setiap helibox sebelum diterjukan, diperiksa oleh anggota dan disaksikan perwira TNI.
“Jadi tidak mungkin ada helibox kosong yang ikut diterjunkan untuk korban bencana,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (24/12).
Supriyanto menyampaikan ukuran helibox memiliki tinggi sekitar 73 sentimeter. Sedangkan muatan logistik di dalamnya, kisaran 30 centimeter.
Karena adanya rongga di bagian atas sekitar 35 sampai 37 sentimeter itu, membuat helibox secara kasat mata seolah kosong.
Tetapi yang sebenarnya adalah logistik sudah terikat sekaligus terpatri di bagian dalam pada helibox tersebut.
“Berat box batas maksimalnya 5 kilogram. Kalau diisi penuh bisa 9 kilogram, tetapi berisiko rusak saat airdrop. Jadi tidak diisi sampai penuh,” ujarnya.
Supriyanto berharap penjelasannya bisa meluruskan informasi yang salah, supaya warga memahami setiap bantuan yang dijatuhkan dari udara sudah melalui proses berlapis.
“Semoga bisa memberikan pemahaman kepada kita semua, supaya tidak terjadi kesalahan tafsir atau sangkaan menyimpang,” ucapnya. (ant)
Video viral hari ini:
