Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani memandang hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 yang dirilis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) harus menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran nasional.
"Hasil TKA 2025 ini harus menjadi alarm sekaligus bahan evaluasi total bagi dunia pendidikan kita," kata Lalu dikutip di Jakarta, Rabu.
Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) NTB II itu menekankan bahwa evaluasi tersebut harus dilakukan secara objektif dan menyeluruh, baik dari sisi tenaga pendidik maupun peserta didik.
“Jika kesalahan atau kelemahan ada pada guru, maka peningkatan kualitas guru harus benar-benar ditingkatkan. Sebaliknya, jika kekurangan ada pada siswa, maka peningkatan kualitas dan pendampingan terhadap siswa juga harus digalakkan,” ujarnya.
Baca juga: Kemendikdasmen umumkan hasil TKA 2025, distribusi SHTKA Januari 2026
Hal itu dia sampaikan merespons capaian nilai Matematika dan Bahasa Inggris dalam TKA yang berada pada level yang mengkhawatirkan secara nasional. Diketahui berdasarkan data capaian nasional Kemendikdasmen, rerata nilai bahasa Inggris wajib hanya mencapai 24,93 dari 3.509.688 siswa. Sementara itu, rerata nilai Matematika wajib sebesar 36,10 dari 3.489.148 siswa dan rerata nilai bahasa Indonesia sebesar 55,38 dari 3.477.893 siswa.
Lalu Hadrian kemudian menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI mendorong Kemendikdasmen untuk menggunakan hasil TKA sebagai dasar perumusan kebijakan pendidikan ke depan, termasuk dalam peningkatan kualitas kurikulum, metode pembelajaran, serta sistem pelatihan guru.
“Intinya, hasil TKA ini jangan berhenti sebagai laporan, tetapi harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret agar kualitas pendidikan nasional benar-benar meningkat di masa mendatang,” kata dia.
Baca juga: Kemarin, Hari Ibu hingga mitigasi cuaca ekstrem saat musim libur Natal
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi mengumumkan hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMA, SMK, MA, dan Paket C Tahun 2025.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen Toni Toharudin menegaskan pengelolaan hasil TKA dilaksanakan secara tertib, transparan, dan bertanggung jawab.
“Pengumuman hasil TKA dilakukan melalui mekanisme resmi dan berjenjang untuk memastikan keakuratan data serta melindungi hak murid. Satuan pendidikan memiliki peran penting dalam mengakses DKHTKA dan menyampaikan informasi hasil TKA kepada murid secara tepat,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pengumuman hasil TKA dilakukan melalui mekanisme berjenjang guna menjamin ketepatan data, akuntabilitas, dan ketertiban administrasi dalam penyampaian informasi kepada satuan pendidikan dan murid.
Baca juga: Kemendikdasmen selenggarakan TKA tingkat SD-SMP sederajat April 2026
"Hasil TKA 2025 ini harus menjadi alarm sekaligus bahan evaluasi total bagi dunia pendidikan kita," kata Lalu dikutip di Jakarta, Rabu.
Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) NTB II itu menekankan bahwa evaluasi tersebut harus dilakukan secara objektif dan menyeluruh, baik dari sisi tenaga pendidik maupun peserta didik.
“Jika kesalahan atau kelemahan ada pada guru, maka peningkatan kualitas guru harus benar-benar ditingkatkan. Sebaliknya, jika kekurangan ada pada siswa, maka peningkatan kualitas dan pendampingan terhadap siswa juga harus digalakkan,” ujarnya.
Baca juga: Kemendikdasmen umumkan hasil TKA 2025, distribusi SHTKA Januari 2026
Hal itu dia sampaikan merespons capaian nilai Matematika dan Bahasa Inggris dalam TKA yang berada pada level yang mengkhawatirkan secara nasional. Diketahui berdasarkan data capaian nasional Kemendikdasmen, rerata nilai bahasa Inggris wajib hanya mencapai 24,93 dari 3.509.688 siswa. Sementara itu, rerata nilai Matematika wajib sebesar 36,10 dari 3.489.148 siswa dan rerata nilai bahasa Indonesia sebesar 55,38 dari 3.477.893 siswa.
Lalu Hadrian kemudian menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI mendorong Kemendikdasmen untuk menggunakan hasil TKA sebagai dasar perumusan kebijakan pendidikan ke depan, termasuk dalam peningkatan kualitas kurikulum, metode pembelajaran, serta sistem pelatihan guru.
“Intinya, hasil TKA ini jangan berhenti sebagai laporan, tetapi harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret agar kualitas pendidikan nasional benar-benar meningkat di masa mendatang,” kata dia.
Baca juga: Kemarin, Hari Ibu hingga mitigasi cuaca ekstrem saat musim libur Natal
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi mengumumkan hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMA, SMK, MA, dan Paket C Tahun 2025.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen Toni Toharudin menegaskan pengelolaan hasil TKA dilaksanakan secara tertib, transparan, dan bertanggung jawab.
“Pengumuman hasil TKA dilakukan melalui mekanisme resmi dan berjenjang untuk memastikan keakuratan data serta melindungi hak murid. Satuan pendidikan memiliki peran penting dalam mengakses DKHTKA dan menyampaikan informasi hasil TKA kepada murid secara tepat,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pengumuman hasil TKA dilakukan melalui mekanisme berjenjang guna menjamin ketepatan data, akuntabilitas, dan ketertiban administrasi dalam penyampaian informasi kepada satuan pendidikan dan murid.
Baca juga: Kemendikdasmen selenggarakan TKA tingkat SD-SMP sederajat April 2026





