Toyota Hardtop Kuasai Jip Wisata Bromo, Populasinya Capai 2.000 Unit

kumparan.com
12 jam lalu
Cover Berita

Toyota Land Cruiser FJ40 yang dijuluki Toyota Hardtop masih menjadi raja di jalur wisata di kawasan Bromo. Popularitasnya terus menunjukkan geliat yang signifikan, seiring tingginya minat wisatawan menikmati bentang alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Di balik ramainya lalu lintas jip wisata itu, tercatat populasi kendaraan yang beroperasi kini sudah menyentuh angka ribuan unit.

Ketua Paguyuban Jip TransBromo, Arlex Mardiyansyah, mengungkapkan bahwa total populasi jip yang beroperasi di kawasan Bromo saat ini berada di kisaran 2.000 unit.

Menurut pria yang karib dipanggil Ardi ini, ribuan kendaraan tersebut tersebar di sejumlah jalur utama yang menjadi akses favorit wisatawan.

“Kalau total populasi jip, khususnya Toyota Hardtop yang beroperasi di area Bromo itu kurang lebih memang ada sekitar 2.000 unit,” ujar Ardi kepada kumparan saat ditemui di sela-sela acara kumparan Eco Journey Lintas Nusa Toyota Veloz Hybrid EV.

Ardi menjelaskan, ribuan jip tersebut terbagi di empat jalur utama, yakni Probolinggo, Pasuruan, Tosari, dan Malang. Dari keseluruhan jalur tersebut, Probolinggo menjadi wilayah dengan jumlah jip terbanyak yang melayani wisatawan.

“Di jalur Probolinggo itu yang paling banyak, kurang lebih ada sekitar 800-an unit jip,” katanya.

Sementara itu, jalur Tosari berada di posisi kedua dengan jumlah armada yang juga cukup besar. Jalur ini menjadi salah satu akses favorit karena karakter medannya yang menantang sekaligus menawarkan panorama khas Bromo.

“Kalau di jalur Tosari kurang lebih ada sekitar 700-an unit, lalu di jalur Malang itu sekitar 400 sampai 500 unit jip,” jelas.

Menariknya, dari total populasi tersebut, Toyota Hardtop masih menjadi kendaraan yang paling mendominasi. Jip legendaris ini disebut menguasai hampir seluruh armada wisata di kawasan Bromo, dibandingkan model lain yang populasinya jauh lebih kecil.

“Sekitar 95 persen itu Toyota Hardtop, sisanya baru kendaraan lain seperti Daihatsu Taft,” ungkapnya.

Untuk Daihatsu Taft sendiri, Ardi menyebut populasinya terbatas dan hanya berasal dari wilayah tertentu. Bahkan, kehadiran Willys di Bromo kini sudah semakin langka dan hanya muncul pada momen tertentu.

“Daihatsu Taft itu kebanyakan dari Sukapura, kalau dari wilayah lain hampir nggak ada. Kalau Malang masih ada Willys, tapi populasinya kecil banget, sekitar 1 sampai 2 persen saja, mungkin cuma 10 sampai 20 unit, itu pun biasanya dipakai saat peak season,” tegasnya.

Dominasi Toyota Hardtop bukan tanpa alasan. Menurut Ardi, faktor kenyamanan, ukuran kabin, hingga reputasi kendaraan menjadi pertimbangan utama wisatawan saat memilih jip untuk menjelajah kawasan Bromo.

“Toyota Hardtop itu sudah terkenal, ukurannya juga lebih besar dibanding Taft, dan lebih nyaman buat penumpang. Makanya kustomer memang lebih memilih Hardtop, terutama tipe FJ,” pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dedi Mulyadi Menyampaikan Info Terbaru UMP Jabar 2026
• 14 jam lalujpnn.com
thumb
Deretan rekor yang dipecahkan atlet Indonesia pada SEA Games 2025
• 2 jam laluantaranews.com
thumb
Sedia Payung! BMKG Prediksi Jakarta Diguyur Hujan Siang Ini
• 13 jam laludetik.com
thumb
Kerusakan Ekologi Jadi Sorotan Utama dalam Perayaan Natal Gereja-Gereja Asal Sumut
• 16 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Catat! Super Bigmatch Persib vs PSM, 27 Desember
• 12 jam lalucelebesmedia.id
Berhasil disimpan.