BaBe - Harga Emas Hari Ini 24 Desember 2025 di Pegadaian: Naik Banget | mediaindonesia.com

Harga emas hari ini, Rabu 24 Desember 2025, di laman resmi Sahabat Pegadaian, kembali mencatatkan kenaikan signifikan. Dua produk emas ritel, yakni UBS dan Galeri24, sama-sama mengalami lonjakan harga untuk hari kedua berturut-turut.

Harga emas Galeri24 tercatat naik dari Rp2.536.000 per gram menjadi Rp2.594.000 per gram atau menguat Rp58.000. Sementara itu, harga emas UBS melonjak lebih tinggi, dari Rp2.593.000 per gram menjadi Rp2.652.000 per gram atau naik Rp59.000.

Kenaikan ini melanjutkan tren penguatan harga emas global yang masih berada di level tinggi. Secara umum, lonjakan harga emas dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan aset lindung nilai (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi global, mulai dari dinamika geopolitik, arah kebijakan suku bunga bank sentral utama dunia, hingga fluktuasi nilai tukar mata uang.

Selain itu, pelemahan dolar AS dan ekspektasi penurunan suku bunga acuan di sejumlah negara turut mendorong investor beralih ke emas sebagai penyimpan nilai jangka panjang. Di dalam negeri, penguatan harga emas global juga diperkuat oleh pergerakan nilai tukar rupiah, sehingga harga emas ritel di Pegadaian ikut terdongkrak.

Emas Galeri24 saat ini dipasarkan dalam ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram atau setara 1 kilogram. Adapun emas UBS tersedia dalam ukuran 0,5 gram hingga 500 gram.

Berikut daftar harga emas di Pegadaian hari ini, Rabu 24 Desember 2025: Harga emas UBS:

0,5 gram: Rp1.433.000
1 gram: Rp2.652.000
2 gram: Rp5.263.000
5 gram: Rp13.004.000
10 gram: Rp25.869.000
25 gram: Rp64.547.000
50 gram: Rp128.829.000
100 gram: Rp257.555.000
250 gram: Rp643.697.000
500 gram: Rp1.285.882.000

Harga emas Galeri24:

0,5 gram: Rp1.361.000
1 gram: Rp2.594.000
2 gram: Rp5.110.000
5 gram: Rp12.682.000
10 gram: Rp25.295.000
25 gram: Rp63.082.000
50 gram: Rp126.064.000
100 gram: Rp252.003.000
250 gram: Rp628.460.000
500 gram: Rp1.256.919.000
1.000 gram: Rp2.513.837.000

Dengan tren ini, emas kembali menegaskan posisinya sebagai instrumen investasi yang diminati masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya stabil.