Festival Desa ke-5, Rano Karno Ungkap Politik Kebudayaan PDI Perjuangan, Simak

jpnn.com
13 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan menggelar malam puncak sekaligus awarding Festival Desa ke-5, di Aula DPP PDI Perjuangan, pada Senin (22/12).

Festival Desa ke-5 2025 mengusung tema ’Di Atas Tanah Kita Berdiri, Dari Desa Kita Mengakar’, yang menempatkan desa dan tanah sebagai ruang hidup, bukan sekadar objek pembangunan.

BACA JUGA: Hadiri Peluncuran Buku Mencari Cerita Jakarta, Rano Karno: Gagasan Kreatif

Tema itu hadir di tengah meningkatnya bencana banjir dan longsor di berbagai wilayah Indonesia, yang menunjukkan rapuhnya relasi antara manusia, alam, dan tata kehidupan sosial.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan Rano Karno menegaskan Festival Desa lahir dari kegelisahan ideologis yang telah dirasakan sejak lima tahun lalu.

BACA JUGA: Rano Karno Sebut Festival Desa BKN PDIP Jadi Ruang Kebudayaan Rakyat yang Hidup dari Gotong Royong

“Pada waktu itu kami tidak tahu kenapa tema desa yang kami pilih, tapi yang pasti saya takut dari peserta yang ikut tahun ini, desanya sudah hilang,” ujar Rano Karno.

“Ternyata kegelisahan ini sudah lima tahun yang lalu. Kita harus memberikan Pancasila di desa, kita harus mengisi Pancasila di desa,” lanjutnya.

BACA JUGA: Rano Karno Melantik 1.939 PPPK DKI Jakarta, Ini Pesannya

Festival Desa ke-5 diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, yang mengirimkan karya berupa video dan puisi.

Karya-karya tersebut dipandang sebagai kesaksian atas ruang hidup desa, sekaligus pernyataan sikap masyarakat terhadap relasi manusia, alam, dan lingkungan hidupnya.

“Tidak ada tujuan politik di Badan Kebudayaan Nasional ini. Ini adalah Trisakti, berkepribadian dalam kebudayaan itu intinya sesungguhnya. Kita menjaga bumi pertiwi, dan memang ibu kita sedang sakit,” tutur Wagub DKI Jakarta itu.

Rano Karno juga menyampaikan apresiasi atas kerja kolektif Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan sejak badan tersebut dibentuk.

“Sejak kami diberikan kepercayaan oleh DPP membentuk badan ini, susah payah kami mencari bentuk, mencari badan, mencari apa yang harus kami lakukan, sehingga lahirlah beberapa program BKN,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Desa ke-5 Ibrahim Rusli Junior menuturkan Festival Desa tidak dimaksudkan sebagai perayaan seremonial, melainkan sebagai sikap kebudayaan terhadap arah pembangunan.

“Festival itu menegaskan sikap kami bahwa apabila nilai ekonomis yang dikejar tidak sebanding dengan kerugian ekologis yang ditimbulkan, maka kebijakan itu adalah pengkhianatan terhadap masa depan,” ucap Ibrahim.

Awarding Festival Desa ke-5 Tahun 2025 juga menjadi penanda serah terima kepemimpinan Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan, dari Aria Bima selaku Ketua BKN periode 2020–2025 kepada Elfonda ’Once’ Mekel sebagai Ketua BKN periode 2025–2030. (mcr4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PDI Perjuangan Ini Dilantik Prabowo Jadi Dubes RI untuk Italia


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
H-2 Natal, 800 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta Via Tol
• 20 jam laludetik.com
thumb
Mau Indonesia Tetap Demokratis, Pertahankan Pilkada Langsung
• 14 jam lalurealita.co
thumb
Perkiraan Cuaca di Jakarta Rabu Siang: Hujan Ringan Diperkirakan Mengguyur Sebagian Wilayah
• 14 jam lalupantau.com
thumb
Nataru, Pertamina Pastikan Stok LPG 3 Kg Aman di Tator dan Torut
• 8 jam lalucelebesmedia.id
thumb
BRIN Dorong Pesawat N219 Jadi Solusi Konektivitas Wilayah Terpencil
• 2 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.