Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) merombak susunan direksi dan komisaris pada Selasa (23/12). Pemegang saham, antara lain menyetujui penunjukan Sutrisno sebagai Komisaris Utama menggantikan Heru Winarko.
Selain itu, pemegang saham menetapkan Paulus Budi Kartiko sebagai Direktur Operasi II menggantikan Dhetik Ariyanto.
Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita menyampaikan, [erubahan jajaran pengurus ini dilakukan untuk memperkuat arah transformasi dan kepemimpinan Waskita Karya. Menurut dia, susunan pengurus tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan agar organisasi tetap adaptif dalam menghadapi dinamika industri dan berbagai tantangan ke depan.
Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan pembangunan ekonomi nasional. Kemudian diharapkan juga dapat membuat proses perencanaan dan pengambilan keputusan strategis menjadi lebih efektif dan responsif.
“Waskita Karya menununjuk Sutrisno dan Paulus dalam formasi kepengurusan baru, perusahaan yakin komposisi pengurus yang tepat akan memberikan nilai tambah bagi strategi bisnis Waskita,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (24/12).
Komisaris:
- Komisaris Utama: Sutrisno
- Komisaris Independen: Aqila Rahmani
- Komisaris: Ade Abdul Rochim
- Komisaris Independen: Muhammad Harrifar Syafar
- Komisaris Independen: Muhammad Abdullah Zamri
- Komisaris: Hasby Muhammad Zamri
Direksi:
- Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
- Direktur Keuangan: Wiwi Suprihatno
- Direktur Business Strategic, Portfolio dan Human Capital: Rudi Purnomo
- Direktur Operasi I: Ari Asmoko
- Direktur Operasi II: Paulus Budi Kartiko
Menurut Ermy, fokus utama perusahaan sepanhang tahun ini adalah menjalankan strategi pemulihan kinerja perusahaan melalui implementasi skema restrukturisasi. Perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA) Waskita Karya sudah efektif sejak Oktober tahun lalu. Waskita juga fokus mencapai kestabilan kinerja keuangan sekaligus menjaga keberlangsungan bisnis di tengah masa restrukturisasi.
“Kami pun akan tetap konsisten menjalankan strategi kembali ke core business atau bisnis inti sebagai kontraktor murni dengan melakukan optimalisasi bisnis, memperkuat pemanfaatan inovasi dan teknologi, serta memastikan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) pada setiap lini bisnis Perseroan,” kata Ermy.
Proyek Waskita KaryaWaskita Karya saat ini menggarap sejumlah proyek strategis pemerintah, mulai dari pembangunan sekolah rakyat, rumah sakit, hingga proyek sumber daya air. Proyek Sekolah Rakyat (SR) yang dikerjakan tersebar di Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Aceh, dan Sumatera Selatan.
Untuk proyek sumber daya air, Waskita mengerjakan optimalisasi lahan irigasi di sejumlah daerah, antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, proyek rumah sakit yang tengah dibangun meliputi RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Kubu Raya, Kalimantan Barat, serta RSUD Akhmad Berahim di Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Selain itu, Waskita menggarap sejumlah proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), seperti pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif, peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B–1C, serta pembangunan gedung dan kawasan Lembaga DPR. Total nilai kontrak baru Waskita di IKN tersebut mencapai lebih dari Rp 4,1 triliun.


