Semarang: Suara dan ingatan tentang kecelakaan maut di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Semarang, masih terngiang bagi para penyintas. Salah satunya adalah Ardinata Triguna, seorang penumpang bus PO Cahaya Trans yang selamat dari musibah yang menewaskan 16 orang itu.
Ardinata mengalami cedera kepala ringan dan luka robek pada lengan kanan hingga harus mendapatkan 35 jahitan. Ia membagikan kronologi lengkap perjalanan maut itu. Saat ini, ia belum dapat meninggalkan Rumah Sakit Dr Adhyatma MPH (RSUD Tugurejo) Semarang karena masih menemani tunangannya yang tengah menjalani operasi. Ardinata sendiri menjalani perawatan rawat jalan.
Perjalanan nahas itu bermula dari Cibinong. Ardinata mengaku awalnya mengira bus akan langsung menuju Yogyakarta, tujuan akhir yang diumumkan. Namun, kenyataannya berbeda.
"Dalam perjalanan, bus justru beberapa kali berhenti dan transit untuk menaikkan penumpang," kisah Ardinata, Selasa, 23 November 2025.
Bus tersebut berputar melewati sejumlah titik di Jakarta dan Bekasi, seperti Pasar Rebo dan Jati Asih, sebelum akhirnya benar-benar memasuki jalan tol. Rute yang berbelit ini menjadi pengalaman awal yang tidak biasa bagi penumpang.
Baca Juga :
Sopir Bus Cahaya Trans Ditetapkan Tersangka
Bus sempat berhenti di sebuah rest area di Subang pada malam hari. Menurut keterangan yang Ardinata peroleh saat melapor ke kepolisian, terjadi pergantian sopir pada momen ini. Setelah bus melanjutkan perjalanan dari rest area, Ardinata merasakan perubahan yang signifikan dalam cara berkendara.
"Kecepatan bus disebut semakin tidak terkendali, dengan laju yang terus meningkat," ujarnya.
Dalam kondisi lelah, Ardinata sempat terlelap. Ia terbangun bukan oleh hentakan biasa, melainkan oleh teriakan panik para penumpang lainnya. Saat itu, bus sudah dalam kondisi tidak stabil.
"Dalam kondisi panik, saya berusaha menyelamatkan diri sendiri," kata Ardinata mengingat momen kekacauan itu.
Korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus terguling di di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Senin (22/12) dini hari masih disemayamkan di kamar mayat RSUP Dr Kariadi Semarang
Setelah kecelakaan terjadi, proses evakuasi yang sulit segera dilakukan oleh tim gabungan. Ardinata bersama korban lain segera dilarikan ke rumah sakit. Di RSUD Tugurejo, ia mendapat penanganan untuk luka di lengannya yang membutuhkan puluhan jahitan.
Kesaksian Ardinata Triguna menjadi bagian penting dalam rekonstruksi peristiwa oleh penyidik. Pengalamannya tentang rute berputar, pergantian sopir, dan peningkatan kecepatan yang tidak wajar memberikan titik terang baru dalam penyelidikan yang masih berfokus pada faktor kelaikan bus dan kesalahan manusia. (Ruli Pamungkas)



