JAKARTA, DISWAY.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk mengelola sampah.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan bahwa Pemprov DKI bersama pemerintah pusat akan mengubah tumpukan sampah di Bantargebang menjadi tenaga listrik.
Saat ini, terdapat sekitar 55 juta ton sampah menumpuk di TPST tersebut yang siap diolah menjadi energi listrik.
BACA JUGA:Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 24 Desember 2025, Buruan Perpanjang sebelum Tutup!
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Jakarta Rabu, 24 Desember 2025: Dominan Hujan, Waspada Petir Sore Hari!
“Masalah Bantargebang akan segera ditangani oleh Pemerintah Jakarta bersama pemerintah pusat dan Danantara, khususnya untuk dijadikan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa),” ujar Pramono.
Lebih lanjut, Pramono menyampaikan bahwa dua PLTSa akan dibangun di Bantargebang dalam waktu dekat.
“Rencananya, akan ada dua PLTSa yang dibangun di sana,” jelasnya.
Saat ini kata Mas Pram sapaan akrab Pramono, proyek PLTSa di Bantargebang masih dalam tahap kajian di pemerintah pusat.
"Nanti detailnya kalau sudah ada persetujuan dengan pemerintah pusat," pungkasnya.
BACA JUGA:Pramono Kirim 27 Ton Bantuan Senilai Rp3 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera
BACA JUGA:Liburan Nataru, Kristanti Habiskan Waktu dari Jogja hingga Bandung
Sebelumnya Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan menargetkan tumpukan sampah di Bantargebang akan rata dalam dua tahun melalui protek waste to energy.
"Bantargebang itu insya Allah dua tahun lagi enggak ada lagi,” kata dia, di Graha Mandiri, Jakarta pada Selasa, 16 Desember 2025.
Dia mengungkapkan, sekarang ini pemerintah baru menerbitkan tiga izin pengolahan sampah menjadi energi untuk rentang waktu selama 11 tahun.
- 1
- 2
- »




