Seorang ibu membagikan pengalamannya saat sang anak mengalami kejang berulang. Berdasarkan pemeriksaan dokter spesialis anak, ia terindikasi mengalami kejang berulang. Karena itu, sang ibu diminta untuk selalu menyiapkan paracetamol di rumah sebagai langkah awal menurunkan demam agar risiko kejang bisa diminimalkan.
Namun, pada Oktober 2025, sang anak kembali mengalami kejang saat demam meski sudah mengonsumsi paracetamol. Kejang kali ini disertai mulut berbusa, yang membuat sang ibu semakin panik dan takut akan kondisi anaknya.
Moms, kejang pada anak memang kerap menjadi pengalaman yang menegangkan bagi orang tua. Pasalnya, kondisi ini sering datang tiba-tiba tanpa tanda khusus, sehingga orang tua yang menyaksikannya merasa bingung dan tidak tahu harus bertindak seperti apa.
Kenapa Kejang Bisa Berulang?Moms, kejang pada anak tidak selalu disebabkan oleh demam. Salah satu penyebab lain yang perlu diwaspadai adalah epilepsi, yaitu kondisi kesehatan yang berhubungan dengan otak akibat lonjakan listrik abnormal pada sistem saraf. Salah satu ciri khas epilepsi adalah kejang yang terjadi secara berulang.
“Kejang pada anak memang bisa terjadi berulang, salah satunya karena epilepsi. Kondisi ini bisa menyebabkan kejang berulang jika tidak dikontrol dengan baik,” ujar dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, SpA kepada kumparanMOM, Selasa (23/12).
Apa yang Harus Dilakukan saat Anak Mengalami KejangAgar tidak panik, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua di rumah saat anak mengalami kejang:
Baringkan anak ke posisi miring untuk menjaga jalan napas tetap terbuka dan mencegah tersedak.
Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak, karena bisa melukai mulut dan menghambat pernapasan.
Tetap tenang dan perhatikan durasi kejang, informasi ini penting untuk disampaikan kepada dokter.
Jika memungkinkan, rekam kejadian kejang, karena video sangat membantu dokter menentukan tipe kejang.
Jangan memberikan obat apa pun tanpa anjuran dokter, sebab obat pencegah kejang hanya diberikan pada kondisi tertentu.
Jadi, Moms, meski kejang pada anak terlihat mengkhawatirkan, orang tua tidak perlu panik berlebihan. Dengan penanganan yang tepat dan pemeriksaan medis yang sesuai, kondisi anak dapat dikontrol dan risiko kejadian yang tidak diinginkan bisa dicegah.




