Natal 2025 Berpotensi Jadi yang Paling Bersih dalam Sejarah Energi Inggris

katadata.co.id
7 jam lalu
Cover Berita

Operator sistem energi Inggris memprediksi Hari Natal tahun ini berpotensi menjadi yang paling bersih sepanjang sejarah.

Jika cuaca tetap sejuk dan berangin hingga akhir Desember, National Energy System Operator (NESO) menyebut intensitas karbon --ukuran seberapa banyak karbon dioksida yang dilepaskan untuk menghasilkan listrik-- pada 25 Desember bisa menjadi yang terendah yang pernah tercatat di jaringan listrik Inggris.

Direktur NESO, Craig Dyke, mengatakan jaringan listrik Inggris sempat beroperasi pada rekor puncak 97,7% tanpa karbon pada 1 April lalu.

“Natal kali ini, ada kemungkinan kita akan melihat intensitas karbon terendah yang pernah ada di jaringan, tepat pada hari besarnya,” ujarnya, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (24/12).

Perusahaan yang diakuisisi pemerintah dari National Grid pada tahun lalu itu menyatakan Hari Natal paling hijau sejauh ini terjadi pada 2023, ketika intensitas karbon tercatat sebesar 30 juta gram karbon dioksida. Angka tersebut lima kali lebih rendah dibandingkan emisi pada 2018. 

Tahun lalu, lebih dari 40% pembangkitan listrik pada Hari Natal berasal dari energi terbarukan. Sebagai perbandingan, porsinya hanya 1,7% pada 2009. Awal bulan ini, turbin angin bahkan sempat menghasilkan listrik yang cukup untuk menyalakan hampir 3 miliar rangkaian lampu hias LED berisi 100 bohlam. 

NESO menyebutkan tambahan kapasitas sebesar 2 gigawatt (GW) dari tenaga angin dan 3 GW dari tenaga surya yang masuk ke jaringan pada 2025, sehingga total kapasitas energi terbarukan Inggris mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni 53 GW.

Kapasitas yang lebih besar, dikombinasikan dengan permintaan energi yang lebih rendah dari rata-rata pada periode tersebut, diperkirakan akan menurunkan emisi pada 25 Desember.

Peningkatan Konsumsi Berdampak Buruk terhadap Lingkungan

Meskipun listrik berpotensi lebih hijau pada Natal tahun ini, peningkatan konsumsi di akhir tahun tetap dapat berdampak buruk bagi lingkungan.

Riset Material Focus memperkirakan rumah tangga di Inggris telah membuang sekitar 168 juta barang Natal yang menyala serta hadiah “fast tech” lainnya sepanjang tahun lalu.

Penelitian terpisah juga menemukan bahwa setiap tahun sekitar 1,1 miliar produk listrik dari berbagai jenis dan 450 juta baterai dibuang secara tidak bertanggung jawab.  

Natal yang lebih hijau tahun ini terjadi seiring upaya pemerintah Inggris bertransisi meninggalkan bahan bakar fosil menuju target emisi nol bersih pada 2050.

Analisis NESO pada awal tahun ini menunjukkan, Inggris sudah menghabiskan sekitar 10% dari produk domestik bruto (PDB) untuk investasi terkait target nol bersih, dan memperkirakan biaya tersebut akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan serta tetap lebih tinggi dibandingkan saat ini hingga dekade 2030-an.

Dalam skenario paling ambisius, biaya tersebut diperkirakan mencapai puncak sekitar £ 460 miliar (Rp 10,42 kuadriliun, dengan kurs Rp 22.657 per pound) pada 2029, sebelum kemudian menurun menjadi sekitar 5% PDB pada 2050 atau sekitar £ 220 miliar (Rp 4,98 kuadriliun) per tahun. 

Sementara dalam skenario lain yang menggambarkan masa depan ketika Inggris gagal mencapai target nol bersih dan mengabaikan biaya kerusakan iklim, total biayanya diperkirakan sekitar £ 350 miliar (Rp 7,93 kuadriliun) lebih rendah.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pelatih Tersukses Timnas Wanita Vietnam, Mai Duc Chung, Resmi Pensiun
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Pameran Foto Sakakala di Karangkamulyan Jadi Daya Tarik Wisata Budaya Jelang Libur Akhir Tahun
• 19 jam lalupantau.com
thumb
Gubernur Sumsel Larang Pesta Tahun Baru, Ajak Masyarakat Fokus Doa dan Zikir
• 4 jam lalutvrinews.com
thumb
Katedral Jakarta Siap Sambut 5 Ribu Umat Saat Perayaan Natal 2025
• 5 jam lalukompas.tv
thumb
Begini Cara Pelaku Pindahkan Gas Elpiji ke Tabung Gas Nonsubsidi
• 4 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.