JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia kembali menghadapi tahun yang berat dari sisi kebencanaan. Sepanjang 1 Januari hingga 17 Desember 2025, tercatat 3.116 kejadian bencana terjadi di berbagai wilayah Tanah Air.
Data ini menunjukkan bahwa Indonesia masih sangat rentan terhadap bencana, khususnya yang berkaitan dengan faktor cuaca dan iklim.
Berdasarkan rekapitulasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hampir seluruh bencana yang terjadi sepanjang 2025 didominasi oleh bencana hidrometeorologi, seperti banjir, cuaca ekstrem, dan kebakaran hutan dan lahan.
Baca Juga: Polri Distribusikan Air Bersih Siap Konsumsi untuk Warga Terdampak Bencana di Aceh Timur
Bencana Hidrometeorologi Dominan Sepanjang 2025 Inforgrafis bencana Indonesia 2025. (Sumber: BNPB)Pihak BNPB mencatat, dari total 3.116 kejadian bencana, sekitar 99 persen merupakan bencana hidrometeorologi, sementara sisanya adalah bencana geologi seperti gempa bumi, erupsi gunung api, dan tsunami.
Banjir menjadi jenis bencana yang paling sering terjadi dengan 1.584 kejadian.
Selanjutnya disusul cuaca ekstrem sebanyak 673 kejadian dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 546 kejadian.
Adapun tanah longsor tercatat sebanyak 225 kejadian, sementara kekeringan terjadi 36 kali.
Untuk bencana geologi, tercatat 23 kejadian gempa bumi, 7 erupsi gunung api, dan 1 kejadian tsunami sepanjang 2025.
Dominasi bencana hidrometeorologi ini menunjukkan kuatnya pengaruh curah hujan ekstrem, perubahan iklim, serta persoalan tata ruang dan degradasi lingkungan di berbagai daerah.
Baca Juga: Kapolda Sumut: Polri Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana Agar Bisa Rayakan Natal dengan Nyaman
Dampak Kemanusiaan dan InfrastrukturDari sisi dampak kemanusiaan, bencana sepanjang 2025 menimbulkan korban dalam jumlah besar.
Hingga pertengahan Desember, tercatat 1.498 orang meninggal dunia, 264 orang hilang, dan 7.751 orang mengalami luka-luka.
Selain korban jiwa, 10.275.745 orang tercatat menderita dan mengungsi, menjadikan bencana sebagai persoalan sosial dan kemanusiaan yang sangat luas, terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi.
Bencana yang terjadi sepanjang 2025 juga berdampak signifikan terhadap infrastruktur.
BNPB mencatat 184.344 unit rumah mengalami kerusakan, terdiri dari 49.294 rumah rusak berat, 37.524 rusak sedang, dan 97.526 rusak ringan.
Sementara itu, 2.271 fasilitas umum dilaporkan rusak, meliputi 1.334 satuan pendidikan, 668 rumah ibadah, serta 269 fasilitas layanan kesehatan.
Baca Juga: Prabowo Bahas Kampung Haji hingga Percepatan Pembangunan Huntara Warga terdampak Bencana Sumatera
Kerusakan juga terjadi pada 333 kantor pemerintahan dan 415 jembatan, yang berdampak langsung pada layanan publik dan konektivitas antarwilayah.
Peta sebaran kejadian menunjukkan Pulau Jawa dan Sumatera sebagai wilayah dengan jumlah bencana tertinggi sepanjang 2025.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV
- data bencana Indonesia 2025
- bencana alam Indonesia 2025
- data BNPB 2025
- banjir Indonesia 2025
- banjir bandang Sumatera
- longsor Sumatera 2025




