Selamat Malam Pak Prabowo, Maaf Saya Mengetik Surat Terbuka Ini Sambil Menangis

fajar.co.id
5 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) telah berlalu beberapa pekan lalu. Namun, penanganan pemerintah dikabarkan belum sepenuhnya menyentuh semua korban bencana.

Kondisi itu memantik berbagai respons dari masyarakat respons. Ada yang memilih terjung ke lapangan untuk menyalurkan bantuan kepada para korban, ada yang memberikan kritik membangun, hingga ada yang menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Salah satu warga yang menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden adalah seorang warga bernama Atina H. Surat terbuka tersebut dia unggah melalui akun media sosialnya di X pada Selasa (23/12).

Dalam unggahannya itu, Atina mengaku mengetik surat terbuka tersebut sambil menangis. Salah satu alasannya karena masih ada korban bencana alam yang wilayahnya terisolasi, bahkan pengungsi yang belum terdata.

“Selamat malam Pak @prabowo yang saya hormati, maaf saya mengetik surat terbuka ini sambil menangis,” kata Atina mengawali suratnya tersebut melalui @tinaberkata dilansir, Rabu (24/12).

Berikut isi surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Selamat malam Pak @prabowo yang saya hormati, maaf saya mengetik surat terbuka ini sambil menangis.

Saya tahu persis anggota TNI/POLRI yg sudah diturunkan ke Bencana Banjir Bandang Sumatra sudah sangat bekerja keras.

Dari sprint buat jembatan darurat, hingga jatuh di sungai… Saat ujicoba sling penyeberangan bagi masyarakat.

Video anggota terkantuk² saat pembagian bantuan logistik juga bertebaran, yang harus tiba-tiba bangun padahal baru saja berbaring karena ada logistik datang, hingga tim SAR darat yang masih mencari korban.

Tapi Pak, Mari kita jujur bahwa skala bencana ini sangat besar. Jusuf Kalla bilang bahwa kerusakan kali ini jauh lebih parah dari Tsunami Aceh 2004.

Bapak sangat bangga bahwa kita Bangsa Besar yang bisa mengatasi sendiri masalah kita.

Realitanya Pak, di akhir tahun ini… Realitanya Pak, di akhir tahun ini anggaran K/L hingga pemda sudah menipis bahkan sejak awal sudah mengalami efisiensi untuk program unggulan Bapak.

Mari sejenak merenung, apakah kita benar-benar sanggup mengatasi semua ini sendirian dalam konteks SDM dan Anggaran?

Masih ada desa² yg terisolir Pak, bahkan setelah 3 minggu sejak bencana.

Masih ada titik pengungsian terisolir yg belum terdata Pak.

Nyawa mereka di ujung tanduk, Pak…

Terima kasih telah meluangkan waktu membaca pesan ini Pak.

Hormat saya,

Atina H


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Cara Jitu Hadapi Kritik Tanpa Baper Menurut Psikolog
• 4 jam lalubeautynesia.id
thumb
5 Tahun ke Depan Tidak Ada Rekrutmen PPPK, Semuanya PNS
• 12 jam lalujpnn.com
thumb
Cirebon Terkepung Banjir, 8 Kecamatan Terkena Dampaknya Usai Sungai Meluap
• 12 jam lalunarasi.tv
thumb
24 Desember Setiap Tahunnya Diperingati sebagai Hari Apa? Simak Selengkapnya!
• 14 jam laluliputan6.com
thumb
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana
• 1 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.