Kadin: Perjanjian Dagang Eurasia Diversifikasi Ekspor RI di Tengah Tarif Trump

bisnis.com
4 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai perjanjian perdagangan bebas Indonesia—Uni Ekonomi Eurasia (Indonesia—EAEU FTA) berpotensi menjadi katalis baru bagi ekspor nasional, di tengah tarif tinggi Presiden AS Donald Trump dan ketidakpastian global.

Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Erwin Aksa menilai pasar EAEU dapat menjadi alternatif strategis bagi Indonesia di tengah dinamika global dan kebijakan tarif tinggi AS serta melemahnya permintaan di sejumlah negara maju.

“EAEU bisa menjadi alternatif pasar yang relevan, meskipun bukan pengganti penuh pasar AS atau Eropa. Pasar ini cukup besar, sensitif harga, dan cocok dengan struktur biaya industri Indonesia,” kata Erwin kepada Bisnis, Rabu (24/12/2025).

Menurutnya, perjanjian Indonesia—EAEU FTA memberikan dampak positif bagi iklim usaha karena membuka akses pasar Eurasia dengan preferensi tarif yang signifikan.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

“Ini [perjanjian Indonesia—EAEU FTA] membantu menurunkan biaya masuk pasar dan memberi kepastian bagi eksportir, sekaligus mendorong diversifikasi pasar ekspor RI,” ujarnya.

Erwin merincikan sejumlah sektor yang diperkirakan menjadi pemenang utama dari implementasi EAEU FTA, yakni kelapa sawit dan turunannya, alas kaki, tekstil dan produk tekstil (TPT), perikanan, karet, furnitur, hingga produk manufaktur seperti elektronik.

Baca Juga

  • Teken EAEU, Indonesa Berpotensi Pertebal Ekspor dan Tarik Investasi
  • Perjanjian Dagang Indonesia-EAEU Resmi Diteken, 90,5% Produk Bebas Tarif
  • FTA Indonesia-EAEU Segera Diteken, 90% Produk Bebas Tarif

Bahkan, Kadin memproyeksikan peningkatan ekspor ke kawasan Eurasia akan terjadi secara bertahap.

Pada fase awal, sambung Erwin, Kadin memperkirakan pertumbuhan ekspor bisa mencapai satu hingga dua digit persen per tahun. Namun, pertumbuhan ekspor ini bergantung pada kesiapan pelaku usaha dalam memanfaatkan preferensi tarif serta memenuhi standar dan regulasi pasar EAEU.

Dari sisi investasi, Kadin melihat peluang perjanjian Indonesia—EAEU FTA lebih mengarah pada perluasan kapasitas produksi dan penguatan hilirisasi dibandingkan relokasi industri secara penuh.

Dia menyebut dengan dukungan perizinan yang efisien, logistik yang kompetitif, serta akses pembiayaan yang memadai, maka Indonesia berpeluang menjadi basis produksi ekspor ke kawasan Eurasia.

“Jika didukung perizinan, logistik, dan pembiayaan yang kondusif, EAEU FTA bisa mendorong Indonesia menjadi basis produksi ekspor ke kawasan Eurasia,” tambahnya.

Untuk diketahui, perjanjian Indonesia–EAEU FTA terdiri atas 15 bab yang mencakup pembukaan akses pasar barang, fasilitasi perdagangan, serta kerja sama ekonomi.

Dalam hal ini, Uni Ekonomi Eurasia memberikan komitmen preferensi tarif kepada Indonesia sebesar 90,5% dari total pos tarif atau mencakup 95,1% dari total nilai impor kawasan tersebut dari Indonesia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Shinergic, Cara Perempuan Digital Bangun Kemandirian Finansial, Intip Yuk Beauty!
• 5 jam laluherstory.co.id
thumb
Islah PBNU Belum Tercapai, Gus Yahya Tetap Lanjutkan Komunikasi dengan Rais Aam
• 1 jam lalukompas.id
thumb
24 Desember Setiap Tahunnya Diperingati sebagai Hari Apa? Simak Selengkapnya!
• 14 jam laluliputan6.com
thumb
Kasus Ijazah Jokowi, Sudah Tapi Belum
• 20 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Menelusuri Praktik Pembayaran di Gerai Roti O, Hanya Bisa Non-tunai?
• 11 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.