-
-
-
-
-
Sosok wanita bernama Friceilda Prillea, yang akrab disapa Icel, mendadak mencuri perhatian publik setelah menyatakan dirinya tengah mengandung anak dari aktor Anrez Adelio. Pengakuan tersebut disampaikan secara terbuka melalui konferensi pers yang digelar bersama tim kuasa hukumnya pada Selasa, (23/12/2025).
Dalam kesempatan itu, Icel menuturkan bahwa di awal mengetahui kehamilannya, Anrez sempat mengakui bayi yang dikandungnya sebagai anak biologisnya.
"Pertama kali saya tahu saya hamil, saya datang ke rumah Anrez dan memberitahu bahwa saya hamil. Di situ dia syok dan mengiyakan kalau itu anaknya," ungkap Icel dilansir YouTube cumicumi.com, Rabu (24/12/2025).
Namun, seiring berjalannya waktu, Icel mengungkap bahwa sikap sang aktor justru berubah dan terkesan menghindar dari tanggung jawab.
"Sampai saya diketahui hamil ini dan orang tua saya tahu, dia memberikan surat pernyataan bahwa dia akan menikahi saya dan bertanggung jawab atas bayi yang saya kandung," lanjutnya.
Icel juga mengungkapkan bahwa Anrez Adelio sempat membuat komitmen tertulis terkait rencana pernikahan mereka, Namun hingga saat ini, janji tersebut tak pernah direalisasikan.
"Tertulis, dia akan menikahi saya 21 hari setelah tanggal 24 Juni 2025, tapi sampai saat ini dia lepas tanggung jawab," bebernya.
Merasa hanya diberi harapan tanpa kejelasan, Icel memutuskan untuk membawa permasalahan ini ke ranah hukum demi memperjuangkan hak anak yang kini tengah dikandungnya.
Ada pun, langkah hukum yang diambil Friceilda berlandaskan ketentuan konstitusi, Pasal 28B ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang menegaskan hak dasar setiap anak.
"Pasal 28B ayat 2 Undang-Undang 1945 bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dari penelantaran," kata Erde Sugrianda, kuasa hukum Friceilda.
"Dan lebih lanjut lagi, MK secara tegas menyadarkan bahwa anak yang lahir di luar perkawinan memiliki hubungan perdata dengan ayah biologisnya," lanjutnya.
Melalui jalur hukum, Icel berharap Anrez Adelio bersedia bertanggung jawab secara hukum dan moral atas anak yang akan dilahirkannya.
