Malang (beritajatim.com) – Tim Tanggap Darurat Bencana (TDB) Universitas Negeri Malang (UM) kembali mempertegas peran strategis perguruan tinggi dalam mitigasi dan pemulihan pascabencana. Selama tiga hari berturut-turut, mulai Minggu (21/12) hingga Selasa (23/12), tim ini terjun langsung ke Kabupaten Agam, Sumatra Barat, untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis dan trauma healing bagi warga terdampak bencana.
Misi kemanusiaan ini tidak berjalan sendiri, melainkan melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan PMI Kota Malang, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Baiturrahmah, serta dukungan pendanaan dari KORPRI UM.
Sinergi Lintas Kampus dan Pelayanan di IV Koto
Pada hari terakhir rangkaian kegiatan, Selasa (23/12), Tim TDB UM mengawali kegiatan dengan koordinasi teknis bersama Fakultas Kedokteran UNP di Kampus UNP Bukittinggi. Sinergi antar-perguruan tinggi ini menjadi landasan kuat sebelum tim bergerak menuju lokasi pengabdian di Desa Balingka, Kecamatan IV Koto.
Setibanya di lokasi, tim berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan Puskesmas IV Koto guna memetakan kebutuhan medis yang mendesak. Pusat kegiatan dipusatkan di Masjid Raya Sebarang, Desa Balingka.
Di lokasi ini, antusiasme warga terlihat tinggi. Tercatat sebanyak 69 pasien yang terdiri dari lansia dan balita mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Sementara itu, tim psychosocial support mendampingi 52 anak dalam sesi trauma healing. Anak-anak diajak bermain permainan edukatif, menggambar, dan melakukan aktivitas kreatif untuk memulihkan keceriaan mereka.
“Kegiatan ini sangat membantu masyarakat kami, terutama anak-anak dan lansia yang terdampak pascabanjir,” ungkap perwakilan Puskesmas IV Koto yang mengapresiasi kehadiran tim.
Sehari sebelumnya, Senin (22/12), Tim TDB UM yang beranggotakan 15 personel dari berbagai program studi menyasar Desa Pasia Laweh, Palupuh, Kabupaten Agam. Berkolaborasi dengan Pemerintah Desa, Puskesmas Palupuh, dan PMI Kota Malang, layanan dibuka sejak pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.
Fokus kegiatan di titik ini adalah memastikan akses kesehatan yang berkelanjutan. Tim mendampingi tenaga medis setempat memberikan pemeriksaan dasar kepada 51 lansia. Selain itu, pembagian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) juga dilakukan untuk menjamin gizi keluarga rentan.
Muhammad Revi Purnomosidi, penanggung jawab kegiatan, menegaskan bahwa kehadiran tim memiliki visi jangka panjang. “Kami hadir bukan sekadar memberi obat, tetapi memastikan akses kesehatan dan kesinambungan pemulihan,” ujar Revi pada beritajatim.com, Rabu (24/12/2025).
Di sisi pemulihan mental, posko ini mencatat partisipasi masif dengan kehadiran 90 anak yang mengikuti sesi trauma healing. Salah satu ibu penerima manfaat mengaku lega melihat perubahan pada anaknya. “Anak saya kembali tersenyum; itu sudah membuat kami lega,” tuturnya.
Respons Cepat dan Koordinasi Strategis
Rangkaian aksi kemanusiaan ini dimulai sejak Minggu (21/12), di mana Tim TDB UM bersama PMI Kota Malang bergerak cepat sejak pukul 06.00 WIB. Operasi hari pertama dibagi menjadi dua tim: Tim 1 fokus pada kesehatan lansia yang melayani 24 warga, dan Tim 2 fokus pada edukasi serta pembagian perlengkapan sekolah kepada 60 anak mulai dari tingkat SD hingga SMA.
Pada siang harinya, tim memperluas jangkauan ke Posko Jorong Bancah dan Puskesmas Paninjau. Di sinilah peran strategis akademisi terlihat melalui koordinasi tingkat tinggi yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UM, Dr. dr. Moch. Yunus, M.Kes.
“Koordinasi ini difokuskan pada kondisi kesehatan warga dan kebutuhan pelayanan lebih lanjut, termasuk rujukan dan suplai obat,” jelas Dr. Yunus.
Total penerima manfaat pada hari pertama mencapai 84 orang. Setiap malam, tim melakukan evaluasi internal untuk memastikan strategi hari berikutnya berjalan efektif. (dan/but)



