Sektor Penghasil Emisi Terbesar di Indonesia Masih Didominasi FOLU dan Energi

katadata.co.id
22 jam lalu
Cover Berita

Sektor energi serta kehutanan dan penggunaan lahan (Forest and Other Land Use/FOLU) masih menjadi penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca nasional. Hal itu tercatat dalam naskah Second Nationally Determined Contribution (NDC) yang memperbarui komitmen Indonesia terhadap pengendalian perubahan iklim.

Biennial Update Report (BUR) ke-2 mencatat, total emisi Indonesia pada 2016 mencapai 1.457 GtCO2e. Emisi tersebut didominasi oleh sektor kehutanan dan penggunaan lahan, termasuk kebakaran gambut, sebesar 43,59%, disusul sektor energi dengan kontribusi 36,91%.

Tren dominasi emisi dari sektor lahan kembali terlihat pada 2019. Saat itu, emisi terbesar berasal dari Land-Use Change and Forestry (LUCF) untuk pertanian termasuk kebakaran gambut, mencapai 50,13%, diikuti sektor energi 34,49%, limbah 6,52%, dan industri proses serta penggunaan produk (IPPU) sebesar 3,15%.

Dalam dokumen Second NDC, pemerintah menyatakan bahwa pasca-2020 Indonesia berupaya melampaui komitmen awal pengurangan emisi. Berdasarkan Komunikasi Nasional Ketiga, Indonesia sebelumnya menargetkan penurunan emisi 29% secara mandiri dan hingga 41% dengan dukungan internasional pada 2030.

Ambisi tersebut kemudian ditingkatkan pada 2022 dengan target penurunan tanpa syarat dinaikkan menjadi 31,89% dan target bersyarat menjadi 43,20% dari skenario bisnis seperti biasa (BAU).

Target Ambisius

Pemerintah menilai target ini ambisius karena harus berjalan seiring dengan agenda pembangunan, pemberantasan kemiskinan, dan peningkatan kualitas hidup warga sebagaimana diamanatkan UUD 1945.

Meski demikian, Indonesia menegaskan bakal terus mengintensifkan upaya pengurangan emisi, terutama di sektor energi serta FOLU yang menyumbang porsi terbesar.

Untuk menekan emisi dari sektor FOLU, Indonesia menetapkan target restorasi lahan gambut seluas sekitar 2 juta hektare dan rehabilitasi lahan terdegradasi 8,3 juta hektare pada 2030. Pemerintah berharap langkah tersebut dapat menahan lonjakan emisi sekaligus memperkuat ketahanan ekosistem terhadap perubahan iklim.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Misa Natal 25 Desember, Polisi Jaga Ketat Gereja Katedral Jakarta
• 5 jam lalubisnis.com
thumb
Fakta di Balik Justin Hubner Lamar Jennifer Coppen: Nitizen yang Jadi Mak Comblang Mereka, Disaksikan Kamari
• 8 jam laluharianfajar
thumb
Kontradiksi Prestasi 4 Arsitek asal Belanda di BRI Super League: Hanya Satu Nama Melesat, Ada yang Sudah Dipecat
• 10 jam lalubola.com
thumb
SIM dan Samsat Keliling libur
• 13 jam laluantaranews.com
thumb
AS Buru Kapal Minyak Venezuela, Tekanan Geopolitik Makin Menguat
• 5 jam lalukatadata.co.id
Berhasil disimpan.