Stasiun Gambir akan Terhubung MRT hingga Transjakarta, KAI Bangun Kawasan TOD

katadata.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Lebih dari 300 ribu penumpang keluar-masuk Stasiun Gambir selama libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Tingginya mobilitas itu mendorong PT Kereta Api Indonesia mengembangkan Gambir menjadi kawasan TOD yang terintegrasi dengan MRT Jakarta hingga Transjakarta.

Berdasarkan data KAI, jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir selama Nataru 2025/2026 mencapai 156.002. Sementara total penumpang yang akan turun di stasiun tersebut pada 19 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026 mencapai 147.071 orang.

“Kami akan fokus menguatkan fungsi Stasiun Gambir sebagai simpul transportasi utama yang terintegrasi dengan sistem mobilitas dan tata ruang perkotaan Jakarta," kata Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin dalam keterangan resmi, Rabu (24/12).

Karena itu, KAI juga akan mengintegrasikan stasiun dengan ruang publik dan taman kota agar menjadi TOD. Dengan demikian, Stasiun Gambir akan memiliki fungsi komersial dan tersegmentasi bagi warga Ibu Kota.

Salah satu fungsi pengembangn TOD adalah meghadirkan elemen vegetasi pada ruang antarbangunan dan area atap. Menurutnya, strategi pngembangan kawasan tersebut sejalan dengan kebijakan pembangunan pemerintah.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan penguatan fungsi Stasiun Gambir merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Sebab, konsolidasi Stasiun Gambir dinilai dapat memastikan ketersediaan transportasi umum yang nyaman, aman, dan terjangkau.

Kepala Negara telah memberikan perhatian khusus dalam pengembangan sistem perkeretaapian nasional hingga 2029. Karena itu, Teddy mendorong KAI untuk mengembangkan posisi dan fasilitas di Stasiun Gambir agar lebih modern.

"Penataan ulang kawasan, pembaruan fasilitas, serta penguatan aspek kenyamanan perlu dilakukan agar pengalaman masyarakat saat menggunakan kereta api semakin baik dan sejalan dengan peran Gambir sebagai simpul mobilitas utama nasional,” kata Teddy.

Selain Stasiun Gambir, pemerintah berencana melakukan pengembangan kawasan TOD pada Stasiun Commuter Dukuh Atas. Karena itu, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi sebelumnya mengatakan pemerintah berencana memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman ke arah Bundaran Hotel Indonesia.

Patung Jenderal Besar Sudirman saat ini berada di ujung Jalan Jenderal Sudirman. Dudy mengatakan patung tersebut akan dipindahkan mendekati Bundaran HI di kawasan Jl. MH Thamrin.

"Pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman akan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jakarta dan diharapkan pembangunan kawasan rampung pada 2027," kata Dudy di Jakarta Pusat, Selasa (30/9).

Patung Jenderal Sudirman di kawasan Dukuh Atas berdiri sejak 2003. Patung setinggi 12 meter dari tanah tersebut dibuat menggunakan perunggu seberat 4 ton oleh seniman asal Bandung, Jawa Barat, yakni Edi Sunaryo.

Dudy mengatakan, biaya pemindahan patung tersebut termasuk dalam pengembangan TOD Dukuh Atas. Menurutnya, proyek tersebut akan didanai dengan skema kerja sama pemerintah daerah dan badan usaha.

Dia menjelaskan pembangunan kawasan tersebut akan membuat lima moda transportasi umum terhubung dengan kawasan Dukuh Atas. Transportasi umum yang dimaksud adalah busway, mass rapid transit (MRT), light rail transit (LRT), kereta commuter, dan kereta bandara.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pengendalian Banjir dan Rob, Jakarta Bangun 14 Proyek Jangka Menengah Jaktirta
• 15 jam lalukompas.id
thumb
Video: TOK! UMP Jakarta Naik 6,17% Jadi Rp 5,7 Juta
• 6 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Gunungan Uang Rp 6,6 Triliun Diserahkan Kejagung ke Negara
• 12 jam lalukumparan.com
thumb
Foto: Kodam Jaya Gelar Apel Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Jakarta
• 8 jam lalukumparan.com
thumb
Video: Ekonom Bongkar Efek BI Rate Turun 125 Bps ke Kredit dan DPK Bank
• 15 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.