Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas melanggar gencatan senjata Gaza dengan menolak untuk melucuti senjata, Rabu (24/12). Selain itu, dia menyebut Israel akan melakukan balasan setelah seorang perwira militernya terluka akibat serangan bom.
Dalam pidato upacara kelulusan pilot Angkatan Udara, Netanyahu menyinggung serangan di Rafah, bagian dari Gaza tempat pasukan Israel masih beroperasi. Dia mengatakan Hamas telah memperjelas bahwa mereka tidak berniat melucuti senjata sebagaimana diatur dalam kesepakatan gencatan senjata Oktober lalu.
“Israel akan merespons sebagaimana mestinya,” katanya, dikutip dari Reuters.
Militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa sebuah alat peledak meledak mengenai kendaraan militer di wilayah Rafah dan satu perwira mengalami luka ringan. Hamas membantah bertanggung jawab.
Ledakan tersebut “disebabkan oleh bom yang ditinggalkan musuh dan sebelumnya tidak meledak, dan kami telah memberi tahu para mediator mengenai hal ini,” kata pejabat Hamas Mahmoud Merdawi dalam sebuah unggahan di X.
Rencana 20 poin yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump pada September menyerukan gencatan senjata awal yang diikuti langkah-langkah menuju perdamaian yang lebih luas.
Sejauh ini, hanya fase pertama yang berlaku, termasuk gencatan senjata, pembebasan sandera dan tahanan, serta penarikan sebagian pasukan Israel.
Rencana Trump pada akhirnya menyerukan Hamas untuk melucuti senjata dan tidak memiliki peran pemerintahan di Gaza, serta agar Israel menarik diri. Hamas mengatakan akan menyerahkan senjata hanya setelah negara Palestina didirikan, sesuatu yang menurut Israel tidak akan pernah diberikan.
Kekerasan telah mereda tetapi belum sepenuhnya berhenti sejak gencatan senjata Gaza berlaku pada 10 Oktober, dengan kedua pihak secara rutin saling menuduh melanggar gencatan senjata.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Israel telah membunuh lebih dari 400 orang di wilayah tersebut sejak gencatan senjata diberlakukan. Sementara, tiga tentara Israel telah tewas dalam serangan militan.
“Hamas secara terbuka menyatakan tidak berniat melucuti senjata, yang sepenuhnya bertentangan dengan rencana 20 poin Presiden Trump,” kata Netanyahu.
Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Trump pekan depan, terutama untuk membahas fase berikutnya dari rencana di Gaza.





