Keduanya memiliki karakteristik berbeda yang berpengaruh pada kinerja komponen, terutama sistem pencahayaan.
Memahami perbedaan kelistrikan AC dan DC penting bagi pemilik motor agar tidak keliru saat melakukan perawatan maupun perbaikan. Salah satu perbedaan paling mudah dikenali dapat dilihat dari cara kerja lampu depan.
Melansir dari situs resmi Suzuki Indonesia, berikut ini perbedaan kelistrikan AC dan DC pada sepeda motor:
Motor dengan Kelistrikan AC
Pada motor dengan kelistrikan AC, daya listrik lampu depan disuplai langsung dari spul yang digerakkan oleh poros engkol mesin. Arus listrik tersebut kemudian diatur oleh kiprok agar tidak merusak bohlam.
Karena bergantung pada putaran mesin, lampu depan motor AC baru menyala saat mesin hidup. Intensitas cahaya pun mengikuti putaran mesin. Misalnya lampu akan redup ketika putaran rendah dan menjadi terang saat mesin berputar di atas 2.000 rpm.
Baca juga:
5 Langkah Cek Kelistrikan Motor saat Lampu Mati Motor dengan Kelistrikan DC
Berbeda dengan AC, kelistrikan DC mengandalkan aki sebagai sumber utama daya listrik. Spul dan kiprok berfungsi mengisi serta menstabilkan arus ke aki, yang kemudian disalurkan ke seluruh komponen motor.
Alhasil, lampu depan motor DC sudah menyala sejak kunci kontak diputar ke posisi ON, meski mesin belum dihidupkan. Cahaya lampu pun cenderung stabil dan tidak meredup saat mesin berputar rendah.
Namun, sistem ini menuntut kapasitas pengisian arus yang lebih besar agar aki tidak cepat tekor, mengingat beban listrik sepenuhnya ditopang oleh aki.
Kelebihan dan Kekurangan Kelistrikan AC dan DC
Kelebihan Kelistrikan AC
Motor dengan sistem AC memiliki rangkaian yang lebih sederhana. Aki hanya digunakan untuk starter sehingga usia pakainya relatif lebih panjang. Selain itu, biaya produksi dan perawatan lebih murah karena minim komponen tambahan.
Keunggulan lain, lampu tetap bisa menyala meski kondisi aki lemah, karena tidak sepenuhnya bergantung pada aki. Sistem ini juga lebih toleran terhadap perubahan tegangan akibat naik-turunnya putaran mesin.
Kekurangan Kelistrikan AC
Kelemahan utama kelistrikan AC terletak pada kestabilan lampu. Karena mengikuti putaran mesin, nyala lampu cenderung tidak konsisten dan berisiko cepat putus.
Kondisi ini dapat mengurangi kenyamanan, terutama saat berkendara malam hari. Selain itu, arus listrik AC tidak tersimpan sehingga sulit dialihkan ke komponen lain.
Kelebihan Kelistrikan DC
Kelistrikan DC menawarkan arus yang lebih stabil, sehingga risiko kerusakan bohlam, ECU, maupun sensor dapat ditekan. Lampu motor juga lebih terang dan konsisten.
Sistem ini cocok bagi penggemar modifikasi karena arus DC lebih fleksibel untuk pengembangan aksesori tambahan. Komponen pun cenderung lebih awet karena suplai listrik yang stabil.
Kekurangan Kelistrikan DC
Di balik keunggulannya, kelistrikan DC memiliki kelemahan pada ketergantungan terhadap aki. Pasokan listrik terbatas pada kapasitas aki, sehingga pengisian harus rutin dilakukan agar tidak tekor.
Selain itu, lampu depan otomatis menyala tanpa saklar saat kontak ON, yang berpotensi mempercepat penurunan usia aki jika motor jarang digunakan.
Dengan memahami karakteristik masing-masing sistem, pengguna motor dapat menyesuaikan kebutuhan, baik untuk penggunaan harian maupun modifikasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)





