Bisnis.com, MAKASSAR - Bajaj Maxride terus melakukan perluasan layanan di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun ini. Setelah beroperasi di Makassar, Gowa, Maros, dan Takalar, kini kendaraan online roda tiga tersebut resmi beroperasi di Kota Palopo.
Pengoperasian di Palopo ditandai dengan pembukaan dealer Bajaj Maxride Palopo yang dikelola oleh PT Urban Mix Panoramic yang berlokasi di Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara.
Direktur PT Urban Max Panoramic Yermia Kiding mengatakan, permintaan penggunaan bajaj di Kota Palopo menunjukkan tren peningkatan, jika dilihat dari trafik permintaan masyarakat sebelum dilakukan peluncuran secara resmi.
Sebagaimana tercatat dalam data aplikasi Maxride, permintaan dapat mencapai sekitar 600 order per hari. Sementara itu, yang mampu terlayani baru berkisar 150 hingga 200 orderan.
Oleh sebab itu, dengan kehadiran dealer resmi ini, pihaknya optimistis dapat menjadi mitra mobilitas, penggerak ekonomi lokal, serta peluang usaha dan investasi baru bagi masyarakat Kota Palopo.
"Selain sebagai sarana transportasi, bajaj juga menawarkan peluang investasi riil dengan risiko yang relatif rendah. Namun, berpotensi memberikan keuntungan hingga 20% per tahun, hanya dengan investasi sekitar Rp50 juta per unit," ucap Yermia melalui keterangannya, Kamis (25/12/2025).
Baca Juga
- Bajaj Maxride Gencar Ekspansi di Sulsel dari Makassar hingga Takalar
- Strategi Bajaj Maxride Bantu Pemkot Atasi Pengangguran di Solo
- Andalkan Bajaj, Maxride Pesaing Baru Grab dan Gojek?
Bajaj Maxride yang menggunakan kendaraan tipe bajaj RE diklaim menjadi kendaraan alternatif yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari transportasi harian masyarakat, operasional pengiriman barang untuk UMKM, hingga mendukung aktivitas pariwisata.
Hal tersebut telah terbukti di sejumlah daerah wisata, seperti Yogyakarta, Bali, dan Lombok, bajaj menjadi bagian dari ekosistem mobilitas dan pariwisata lokal.
Oleh sebab itu, Yermia juga menyarankan untuk para driver Bajaj Maxride agar mengaktifkan aplikasi minimal 8 jam per hari saat beroperasi, supaya bisa memaksimalkan pendapatan sekaligus menjaga ekosistem transportasi yang kondusif.
"Langkah ini bertujuan untuk memaksimalkan peluang orderan secara online serta meminimalisir potensi gesekan dengan moda transportasi lainnya," tuturnya.





