FAJAR, SURABAYA – Reputasi Bernardo Tavares sebagai pelatih bertangan dingin dalam mengasah ketajaman striker lokal jadi tantangan di Persebaya Surabaya.
Tavares sukses mengorbitkan Ramadhan Sananta menjadi predator mematikan di PSM Makassar.
Hal serupa kini ditunggu-tunggu publik Surabaya agar Tavares dapat melahirkan striker lokal tajam di Green Force.
Keberhasilan Tavares memoles Sananta pada musim 2022/2023 memang menjadi rapor hijau yang sulit dilupakan.
Saat itu, Sananta bertransformasi dari pemain muda biasa menjadi striker lokal yang paling ditakuti di kotak penalti lawan.
Statusnya kini sebagai striker Timnas Indonesia dan kini bermain untuk klub Brunai Darussalam, DPMM FC.
Sananta “dipungut” dari tim divisi dua. Namanya pun kala itu nyaris tidak dikenal.
Sebuah profil pemain yang sempat langka di kancah sepak bola nasional.
Sentuhan Magis Tavares
Menilik rekam jejaknya di PSM, Tavares dikenal sebagai pelatih yang sabar namun penuh perhitungan.
Merujuk data Transfermarkt, Sananta tidak langsung mendapatkan tempat utama.
Ia sempat menghuni bangku cadangan dalam tiga laga awal karena Tavares lebih mempercayai duet Wiljan Pluim dan Everton Nascimento.
Momen titik balik terjadi saat Sananta diberikan kesempatan melawan Rans FC, meskipun hanya tampil satu menit.
Puncaknya, saat dipercaya tampil melawan Persib Bandung untuk menggantikan Everton, Sananta langsung memborong dua gol.
Kepercayaan itulah yang membawanya ke Timnas Indonesia hingga akhirnya menutup musim dengan torehan impresif 11 gol dari 24 laga.
Mengasah Rizky Dwi Pangestu
Kini, tantangan serupa menanti Tavares di Kota Pahlawan.
Persebaya memiliki satu aset penyerang lokal, Rizky Dwi Pangestu, yang performanya masih butuh polesan ekstra.
Penyerang berusia 26 tahun tersebut tercatat baru mengoleksi satu gol sejak bergabung musim lalu, tepatnya saat bersua Persib Bandung.
Di tengah ketatnya persaingan dengan barisan penyerang asing seperti Mihailo Perovic dan Diego Maurício, Rizky Dwi diharapkan mampu menyerap ilmu dari sang pelatih asal Portugal tersebut.
Optimisme di Lini Depan Green Force
Kedatangan Bernardo Tavares diharapkan menjadi angin segar bagi Rizky Dwi untuk membuktikan kapasitasnya.
Jika Tavares mampu menduplikasi metode “penggemblengan” yang ia terapkan pada Sananta, bukan tidak mungkin Persebaya akan segera memiliki striker lokal yang kembali disegani.
Publik Surabaya kini menanti, mampukah tangan dingin Bernardo Tavares melahirkan “Sananta baru” dalam balutan jersei hijau kebanggaan Persebaya musim ini? (*)





