New York, VIVA – Bayangkan mobil yang tidak hanya mengantar dari satu tempat ke tempat lain, tapi juga bisa “mendengarkan” curhat penumpangnya. Gambaran ini bukan lagi sekadar imajinasi film fiksi, melainkan mulai mendekati kenyataan.
Perkembangan artificial intelligence atau kecerdasan buatan membuat mobil masa depan semakin terasa personal. Teknologi ini memungkinkan kendaraan memahami kebutuhan dan suasana hati penggunanya secara lebih alami.
Disadur VIVA Otomotif dari Carscoops, Kamis 25 Desember 2025, Bosch menjadi salah satu perusahaan yang mendorong perubahan tersebut lewat platform AI terbaru. Sistem ini akan diperkenalkan ke publik dalam ajang Consumer Electronics Show (CES) 2026 di Las Vegas.
Melalui teknologi ini, mobil tidak lagi sekadar merespons tombol atau perintah singkat. Kendaraan justru dirancang untuk memahami kebiasaan, rutinitas, dan kondisi penumpangnya.
Salah satu fitur yang paling menarik perhatian adalah asisten suara pintar. Asisten ini tidak hanya menjawab perintah, tetapi juga memahami maksud di balik ucapan pengemudi.
Sebagai contoh, saat penumpang mengatakan merasa kedinginan, mobil bisa langsung menyesuaikan suhu kabin. Pemanas jok dan hembusan AC akan aktif tanpa perlu instruksi tambahan.
Interaksi seperti ini membuat komunikasi dengan mobil terasa lebih manusiawi. Pengemudi dan penumpang tidak harus menghafal perintah rumit untuk mendapatkan kenyamanan.
Bosch juga melihat mobil sebagai ruang yang sering dihabiskan dalam kondisi menunggu, terutama di tengah kemacetan. Waktu yang biasanya terbuang ini ingin diubah menjadi lebih bermanfaat.
Untuk mewujudkannya, Bosch bekerja sama dengan Microsoft menghadirkan layanan kerja di dalam mobil. Aktivitas seperti mengecek email hingga menghadiri rapat daring bisa dilakukan lewat perintah suara.
Dalam kondisi tertentu, mobil bahkan bisa membantu mengurangi beban pengemudi. Sistem bantuan berkendara dapat aktif otomatis saat pengemudi perlu fokus pada aktivitas lain.
Teknologi ini tetap dirancang dengan prioritas keselamatan. Kenyamanan digital tidak dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian, melainkan mendukung pengalaman berkendara yang lebih tenang.
Bosch menargetkan teknologi kokpit pintar ini menjadi bagian dari mobil masa depan. Perusahaan optimistis solusi tersebut akan banyak digunakan dalam beberapa tahun ke depan.


