Mengapa Dunia Meninggalkan Sistem Pensiun Bayar Langsung?

kumparan.com
5 jam lalu
Cover Berita

Dalam setiap perjalanan panjang peradaban, ada sistem-sistem yang berjasa besar pada masanya, tetapi kemudian pelan-pelan namun pasti akan ditinggalkan karena zaman telah berubah. Bukan karena sistem itu salah, melainkan karena dunia yang melahirkannya sama sekali telah bergerak jauh ke depan.

Sistem pensiun bayar langsung—yang membayar manfaat dari anggaran negara tahun berjalan—adalah salah satunya. Selama puluhan tahun, sistem ini telah menopang jutaan pensiunan di berbagai negara. Ia membangun rasa aman. Ia juga telah menjadi fondasi kepercayaan antara negara dan aparaturnya.

Namun kini, semakin banyak negara berani mengambil langkah besar:

Mengapa dunia melakukan itu?

Sistem Pensiun Bayar Langsung: Bijak pada Masanya

Sistem pensiun bayar langsung lahir dari logika sangat sederhana:

Sistem ini memang telah bekerja sangat baik ketika:

Di banyak negara pasca-perang, sistem ini memang menjadi tulang punggung kesejahteraan aparatur. Ia bukan sekadar skema teknis, melainkan simbol kehadiran nyata negara dalam kehidupan aparaturnya.

Dan untuk itu, sistem ini sangatlah patut dihormati sebagai bagian dari sejarah negara modern.

Dunia Lalu Berubah, Terlalu Cepat untuk Sistem Lama Mengejar

Masuk ke abad ke-21, dunia menghadapi perubahan cepat dan serempak:

Dalam kondisi seperti ini, sistem bayar langsung mulai menghadapi tekanan serius yang tidak lagi bisa ditutupi oleh pertumbuhan ekonomi semata.

Jumlah pembayar menyusut.

Jumlah penerima meningkat.

Rentang waktu pembayaran manfaat makin panjang.

Ini bukan lagi sekadar soal manajemen anggaran negara, tetapi soal ketahanan struktur fiskal negara.

Dari Kewajiban Tahunan Menjadi Bom Fiskal Jangka Panjang

Di banyak negara, sistem pensiun bayar langsung mulai berubah dari alat perlindungan masa depan menjadi sumber tekanan besar bagi keuangan negara:

Di titik tertentu, negara jelas tidak lagi punya banyak pilihan menarik selain melakukan koreksi besar:

Hampir semua langkah nonpopulis ini selalu disertai gejolak sosial. Dan hampir selalu dilakukan oleh negara dalam keadaan terdesak.

Dunia belajar satu hal sangat penting dari sini:

Mengapa Negara-Negara Mulai Berpindah Arah?

Peralihan dari sistem pensiun bayar langsung ke pendekatan berbasis dana bukan terjadi karena tren semata. Ia lahir dari tiga kesadaran besar:

  1. Kewajiban jangka panjang tidak bisa dibiayai dengan logika jangka pendek. Membayar pensiun puluhan tahun ke depan dengan anggaran negara tahunan adalah strategi yang rentan.

  2. Risiko demografi harus dibagi lintas waktu, bukan ditumpuk pada satu generasi. Generasi muda tidak boleh lagi terus memikul beban masa lalu sendirian.

  3. Kepercayaan publik lebih kuat jika didukung oleh dana nyata, bukan hanya janji politik. Janji politik tanpa dana adalah keyakinan. Tetapi, janji dengan dana adalah kepastian.

Dunia Tidak Menghapus Negara, Dunia Menguatkan Peran Negara

Perubahan dunia ini sering disalahpahami sebagai “negara mundur dari tanggung jawab”. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah kebalikannya.

Negara sama sekali tidak sedang melepaskan tanggung jawabnya.

Negara hanya sedang:

Dana, Transparansi, dan Profesionalisme

Sistem pensiun aparatur modern di banyak negara pada akhirnya bertumpu pada tiga pilar:

Dengan cara ini, pensiun aparatur tidak lagi menjadi “biaya tahunan”, melainkan menjadi:

Indonesia Tidak Sendiri dalam Persimpangan Ini

Indonesia hari ini berada pada persimpangan yang sama dengan yang pernah dihadapi oleh banyak negara:

Ini adalah fase paling berharga bagi Indonesia:

Meninggalkan Bukan Berarti Melupakan

Ketika dunia meninggalkan sistem pensiun bayar langsung, bukan berarti dunia benar-benar melupakan jasa sistem pensiun itu.

Justru sebaliknya:

Dunia sedang memastikan bahwa nilai-nilai perlindungan, kepastian, dan keadilan yang dulu dilahirkan oleh sistem pensiun itu, sama sekali tidak hancur oleh beban zaman.

Yang sedang ditinggalkan adalah caranya.

Yang selalu dipertahankan adalah martabatnya.

Mengikuti Dunia, atau Mengikuti Zaman?

Pada akhirnya, pertanyaan kritisnya bukanlah apakah kita harus mengikuti dunia. Namun, pertanyaan sesungguhnya adalah:

Sistem pensiun bayar langsung merupakan bagian terhormat dari sejarah negara modern. Tetapi abad ke-21 jelaslah menuntut keberanian baru:

Dan bangsa yang besar seperti Indonesia ini semestinya selalu tahu kapan harus menjaga tradisi, dan kapan harus menumbuhkan tradisi itu agar tetap hidup bagi generasi berikutnya.

----- AK20251225-----

JaminanPensiun (#6): Semuanya berupa gagasan, pemikiran, dan harapan masa depan. Untuk menggugah kesadaran literasi terhadap hal-hal yang menjadi kepentingan publik. Gunakan artikel ini secara bijak dan seperlunya. Komunikasi: [email protected].


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Deretan Smart TV Terbaik 2025: Dari Harga Terjangkau hingga Kelas Premium-Melek Teknologi
• 9 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Apa itu Boxing Day? Pertandingan Serempak di Liburan Natal yang Diikuti Super League
• 17 jam lalutvonenews.com
thumb
Walkot-Kapolresta Kunjungi Gereja di Kota Bogor, Pastikan Natal Berjalan Aman
• 19 jam laludetik.com
thumb
Zelenskyy Ungkapkan Rencana Baru 20 Poin yang Dipimpin AS untuk Mengakhiri Perang Rusia-Ukraina
• 8 jam laluerabaru.net
thumb
Perselingkuhan dan Judi Daring Disinggung dalam Homili Natal
• 10 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.