Bank Sentral Jepang Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga Lanjutan, Inflasi Dekati Target

idxchannel.com
4 jam lalu
Cover Berita

Kenaikan suku bunga ini jadi langkah penting bagi Jepang untuk mengakhiri kebijakan stimulus moneter besar-besaran.

Bank Sentral Jepang Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga Lanjutan, Inflasi Dekati Target. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Gubernur Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) Kazuo Ueda menyatakan inflasi inti Jepang terus meningkat secara bertahap, semakin mendekati target 2 persen, sekaligus mengisyaratkan ruang untuk kenaikan suku bunga lanjutan.

Dilansir dari CNA, Kamis (25/12/2025), Ueda menegaskan BOJ siap untuk terus menyesuaikan kebijakan moneternya seiring perbaikan kondisi ekonomi dan harga. 

Baca Juga:
Jepang Akan Hidupkan Kembali PLTN Terbesar di Dunia pada 2026

“Mengingat suku bunga riil masih di level yang sangat rendah, BOJ akan terus menaikkan suku bunga sesuai perbaikan ekonomi dan harga, jika skenario dasar kami terwujud,” ujar Ueda dalam pidatonya di hadapan kelompok lobi bisnis Jepang, Keidanren, Kamis.

Hal ini disampaikan setelah BOJ menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 30 tahun terakhir, yakni 0,75 persen, pada pekan lalu. 

Baca Juga:
Inflasi Jepang Tetap Tinggi pada November 2025

Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya bank sentral Jepang untuk mengakhiri kebijakan stimulus moneter besar-besaran dan era biaya pinjaman murah yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Menurut Ueda, keputusan menaikkan suku bunga ini mencerminkan keyakinan BOJ bahwa risiko terhadap perekonomian Jepang, termasuk dari kebijakan tarif Amerika Serikat, telah berkurang. 

Baca Juga:
Menaker Ingin Perkuat Tata Kelola Program Magang WNI ke Jepang

Dia juga menilai kondisi tersebut akan mendorong perusahaan untuk terus menaikkan upah pada tahun mendatang. Selama tidak terjadi guncangan negatif besar terhadap perekonomian, kata Ueda, pasar tenaga kerja Jepang diperkirakan tetap ketat. 

Kondisi ini akan memberikan tekanan ke atas pada upah, terutama akibat faktor struktural seperti menyusutnya populasi usia kerja.

Ueda juga menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan di Jepang mulai meneruskan kenaikan biaya tenaga kerja dan bahan baku, tidak hanya pada sektor makanan tetapi juga barang dan jasa lainnya. 

Hal ini menunjukkan bagaimana mekanisme kenaikan upah dan inflasi saling menguatkan mulai terbentuk.  

“Inflasi inti Jepang secara keseluruhan mengikuti tren kenaikan moderat, di tengah pasar tenaga kerja yang semakin ketat, perilaku penetapan upah dan harga perusahaan telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Ueda. 

Ia menambahkan bahwa pencapaian target inflasi 2 persen yang disertai kenaikan upah kini semakin mendekat.

Meski demikian, pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan BOJ ke depan. Sebelumnya, pernyataan Ueda dalam konferensi pers pasca-rapat kebijakan pekan lalu dinilai relatif dovish dan sempat memicu pelemahan nilai tukar yen.

Pelemahan yen menjadi perhatian regulator karena dapat meningkatkan biaya impor dan menekan daya beli masyarakat dari inflasi yang lebih luas. 

Para analis memperkirakan BOJ akan menahan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 22–23 Januari, meskipun pembaruan proyeksi pertumbuhan dan inflasi triwulanan berpotensi memberikan sinyal arah kebijakan selanjutnya.


(Nasywa Salsabila)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tak Cuma Amankan Lalin, Polres Bogor Bagikan 1.000 Bibit Pohon di Puncak Cegah Bencana
• 20 jam laludetik.com
thumb
Arus Lalin Kembali Normal, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Dihentikan Usai Puncak Mudik Natal
• 1 jam lalupantau.com
thumb
Forkopimda Situbondo pantau langsung pelaksanaan Misa Natal
• 21 jam laluantaranews.com
thumb
Khotbah Misa Natal, Uskup Agung Jakarta: Korupsi Merupakan Dosa Berat!
• 10 jam laluidntimes.com
thumb
Ketika Persija Jakarta Mendukung PSM Makassar Membendung Ambisi Kudeta Persib Bandung
• 47 menit laluharianfajar
Berhasil disimpan.