Jakarta, tvOnenews.com – Surat Al-Zalzalah dan Al-Qari’ah merupakan dua surat dalam Juz Amma yang sama-sama menggambarkan kedahsyatan Hari Kiamat.
Dalam kajiannya, Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. menjelaskan bahwa kedua surat ini hadir sebagai peringatan keras bagi manusia agar tidak lalai dan mempersiapkan diri dengan amal saleh.
Surat Al-Zalzalah: Ketika Bumi Diguncang dengan Dahsyat
- Tangkapan/Ustaz Firanda Andirja Official
Surat Al-Zalzalah secara bahasa berarti kegoncangan. Allah SWT berfirman:
“Idza zulzilatil ardhu zilzaalaha”
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat.”
Menurut Ustadz Firanda, penggunaan kata zilzaalaha merupakan bentuk penegasan (maf’ul muthlaq) yang menunjukkan bahwa guncangan Hari Kiamat tidak seperti gempa biasa di dunia. Dahsyatnya melampaui apa pun yang pernah dirasakan manusia.
Allah juga berfirman bahwa bumi akan mengeluarkan seluruh isi perutnya, baik berupa barang-barang berharga seperti emas dan tambang, maupun mayat-mayat yang dibangkitkan dari kubur.
Pada saat itu, manusia terperanjat dan berkata, “Apa yang terjadi dengan bumi ini?”
Lebih lanjut, bumi akan berbicara dan menjadi saksi atas seluruh perbuatan manusia yang pernah dilakukan di atasnya. Setiap langkah, kebaikan, dan kemaksiatan akan diungkap tanpa ada yang tersembunyi.
“Pada hari itu bumi menyampaikan berita-beritanya.” (QS. Al-Zalzalah: 4)
Tak Ada Amal yang Terlewat
Allah menegaskan bahwa sekecil apa pun amal perbuatan manusia akan diperlihatkan:
“Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.”
Ustadz Firanda mengingatkan agar kaum muslimin tidak meremehkan kebaikan sekecil apa pun, seperti senyuman, kata yang baik, atau sedekah meski hanya sepotong kurma. Sebaliknya, dosa kecil pun tidak boleh dianggap sepele karena semuanya akan dihisab.
Surat Al-Qari’ah: Ketukan yang Menggetarkan Hati
Surat Al-Qari’ah merupakan salah satu nama Hari Kiamat. Al-Qari’ah berarti ketukan keras yang menakutkan, menggambarkan betapa dahsyat dan mengerikannya hari tersebut.



