Natal Jadi Momentum Solidaritas Nasional di Tengah Bencana 

kompas.id
4 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS — Perayaan Natal 2025 menjadi momentum untuk meneguhkan kasih, kepedulian, dan solidaritas nasional di tengah bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh rakyat Indonesia memperkuat semangat gotong royong dan persatuan sebagai kekuatan bersama untuk bangkit dari duka dan tantangan.

”Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas, saling menolong, serta mengerahkan kemampuan terbaik kita sebagai bangsa yang tangguh karena persatuan,” tulis akun resmi kepresidenan @presidenrepublikindonesia, Kamis (25/12/2025).

Dalam unggahan di akun yang dikelola Badan Komunikasi Pemerintah itu, Presiden mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momentum Natal sebagai sumber pengharapan dan langkah untuk bangkit bersama. Sebab, Natal merupakan momentum kasih, harapan, dan kepedulian terhadap sesama. Terlebih pada saat bersamaan, bangsa Indonesia juga tengah diuji oleh bencana alam yang membawa duka dan tantangan bagi masyarakat di Sumatera.

Adapun Wakil Presiden Gibran Rakabuming menghadiri Perayaan Natal Bersama umat Kristiani Kota Salatiga yang digelar di Alun-alun Salatiga, Jawa Tengah. Wapres hadir didampingi Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan disambut oleh Wali Kota Salatiga Robby Hernawan serta Ketua Badan Kerja Sama Gereja-Gereja Salatiga (BKGS) Purwanto sebelum menuju lokasi acara.

Usai rangkaian ibadah Natal, Gibran menyapa para jemaat, tokoh agama, dan masyarakat yang memadati Lapangan Pancasila. Dalam sambutannya, ia menyampaikan salam Natal dan Tahun Baru dari Presiden Prabowo Subianto.

“Salam hangat dari Presiden Prabowo. Selamat Natal dan Tahun Baru. Semoga Natal tahun ini membawa berkah bagi Bapak dan Ibu semua,” ujar Gibran.

Baca JugaNatal 2025, Menag Ajak Umat Kristiani Rawat Kasih dan Iman dari Keluarga

Dalam kesempatan itu, Wapres mengungkapkan rasa syukur dapat hadir dan merayakan Natal bersama masyarakat Salatiga yang dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat toleransi tinggi di Indonesia. Ia pun mengapresiasi peran Pemerintah Kota Salatiga dan seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.

“Selamat kepada Pak Wali Kota, karena Salatiga adalah kota paling toleran di Indonesia. Selamat juga untuk Pak Wakil Gubernur, karena di Jawa Tengah terdapat kota-kota toleran seperti Salatiga, Magelang, dan Semarang,” kata Gibran.

Di hadapan sekitar 10.000 jemaat, Wapres menekankan pentingnya memperkuat semangat persaudaraan dan kebersamaan antarumat beriman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia juga menitipkan pesan kepada para pemuka agama agar terus menjaga dan merawat toleransi.

“Saya titip kepada para pemuka agama, pendeta, dan romo yang hadir di sini, agar toleransi ini terus dijaga,” ujarnya.

Sebagai wujud kepedulian, Gibran mengajak umat Kristiani mendoakan masyarakat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang terdampak bencana alam. Ia menegaskan pentingnya solidaritas lintas daerah dan lintas keyakinan sebagai nilai kemanusiaan bersama.

Baca JugaHadiri Perayaan Natal, Pemerintah Minta Dukungan bagi Korban Bencana Sumatera

“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kekuatan, ketabahan, serta jalan pemulihan bagi seluruh masyarakat terdampak, dan meneguhkan semangat saling tolong-menolong di antara kita,” tutur Gibran.

Melalui kegiatan tersebut, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga ketertiban dan kelancaran perayaan Natal, sekaligus memastikan semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama tetap terpelihara di seluruh daerah.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf turut menyampaikan ucapan selamat Natal kepada umat Kristiani. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus merawat persaudaraan dan kedamaian.

“Atas nama PBNU, kami mengucapkan selamat bergembira dan selamat berbahagia kepada saudara-saudara kita yang merayakan Natal,” ujar Yahya.

Ia menegaskan bahwa perbedaan tidak seharusnya menjadi penghalang untuk hidup bersama sebagai satu bangsa. Menurut dia, merawat bumi dan kehidupan bersama sebagai sesama umat manusia merupakan bagian penting dalam membangun kedamaian yang sejati demi kehidupan yang harmonis.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Doktif Ditetapkan jadi Tersangka Kasus UU ITE, Polisi Singgung Soal Penahanannya
• 9 jam lalucumicumi.com
thumb
Sapa Warga, Momen Gibran Hadiri Perayaan Natal di Salatiga
• 8 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Pesan Prabowo di Natal 2025: Perkuat Persatuan dan Doakan Saudara Kita di Sumatera
• 1 jam laluidxchannel.com
thumb
Gaji John Herdman vs Patrick Kluivert: Mahal Mana, Sepadan atau Terlalu Besar untuk Timnas Indonesia?
• 1 jam lalutvonenews.com
thumb
Rafarrel Haerul Kini jadi Andalan Timnas Futsal: Dari PSM ke Panggung Futsal Asia
• 4 jam laluharianfajar
Berhasil disimpan.