Bukan Sekadar Sumur Bor, Ini Cara Teknologi Energi Surya yang Lebih Ramah Lingkungan Menjawab Krisis Air Desa

tvonenews.com
4 jam lalu
Cover Berita

tvOnenews.com - Akses air bersih kini tidak lagi semata soal ketersediaan sumber air, melainkan juga tentang bagaimana teknologi dimanfaatkan untuk memastikan keberlanjutan. 

Di berbagai negara maju, pemanfaatan energi terbarukan untuk sistem air bersih telah menjadi standar baru. Australia, misalnya, mengembangkan sistem pompa air berbasis tenaga surya untuk wilayah pedalaman yang jauh dari jaringan listrik. 

Sementara itu, Jerman dan Belanda memadukan energi terbarukan dengan sistem pengolahan air tanah untuk menekan emisi karbon sekaligus menjaga kualitas air. 

Pendekatan ini menunjukkan bahwa teknologi air bersih berbasis energi terbarukan bukan sekadar solusi alternatif, melainkan kebutuhan di tengah krisis iklim dan tekanan lingkungan.

Laporan International Energy Agency (IEA) dan World Health Organization (WHO) juga menegaskan bahwa sektor air memiliki potensi besar untuk bertransformasi menjadi lebih hijau melalui pemanfaatan energi surya dan angin. 

Melansir dari berbagai sumber, sistem pompa bertenaga surya dinilai lebih efisien untuk wilayah dengan pasokan listrik terbatas, sekaligus mengurangi biaya operasional jangka panjang. 

Negara-negara Nordik bahkan telah mengintegrasikan sistem air bersih berenergi terbarukan dengan pengelolaan desa dan kota kecil, sehingga layanan air tetap berjalan stabil meski konsumsi energi ditekan secara signifikan.

Prinsip yang sama kini mulai diterapkan di Indonesia, terutama di wilayah desa yang menghadapi tantangan air bersih kronis. Salah satu contohnya adalah Desa Tumpangkrasak di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. 

Desa dengan kepadatan penduduk tinggi ini selama bertahun-tahun bergantung pada sumur gali dan sumur bor dangkal yang kualitas airnya kian menurun. Air kerap berwarna keruh, berbau besi, dan pada musim kemarau debitnya menyusut drastis. 

Kondisi tersebut diperparah oleh hasil uji mikrobiologi yang menunjukkan adanya kontaminasi bakteri patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella sp., dan Pseudomonas aeruginosa.

Menjawab persoalan tersebut, sebuah inisiatif penyediaan air bersih berbasis energi terbarukan diresmikan pada 22 Desember 2025. Program Penyediaan Air Minum Desa (PAMDes) ini menghadirkan pendekatan teknologi yang lebih aman dan berkelanjutan. 

Sistem dirancang untuk menjangkau akuifer yang lebih dalam melalui pengeboran hingga 80 meter, lengkap dengan pemasangan casing, screen pipe, dan grouting guna mencegah masuknya kontaminasi dari permukaan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tes Kepribadian: Pohon Natal Pilihanmu Ungkap Cara Kamu Mengelola Stres
• 15 jam lalubeautynesia.id
thumb
Hendri Susilo Masih Sendirian di tengah Kepungan Pelatih Asing di BRI Super League 2025
• 23 jam lalubola.com
thumb
Wamenhaj Pastikan Status Aset Perhajian di Jambi Bersih, Proyek Asrama Haji Siap Dilanjutkan
• 19 jam laludisway.id
thumb
Gus Yahya Menyampaikan 3 Poin Ini di Musyawarah Kubro Lirboyo
• 22 jam lalujpnn.com
thumb
Lawan Persib, Tomas Trucha Minta PSM Makassar Lebih Tajam Selesaikan Peluang
• 8 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.