Penulis: Masrul Fajrin
TVRINews, Surabaya
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Bambang Haryo Soekartono, mendorong pengembangan batik ecoprint yang diproduksi Sekolah Luar Biasa (SLB) Khusus Bina Mandiri di kawasan Jemursari, Surabaya, agar mampu naik kelas dan memiliki daya saing lebih luas di pasar nasional.
Dorongan tersebut disampaikan Bambang Haryo saat meninjau langsung unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) batik ecoprint SLB Bina Mandiri, Rabu, 24 Desember 2025. Dimana, ia menilai kualitas produk yang dihasilkan tidak kalah dengan batik dari sentra besar.
“Ini produk yang mutunya sangat bagus dan bernilai tinggi. Selain ramah lingkungan, prosesnya juga memadukan potensi alam sekitar menjadi karya batik ecoprint yang punya ciri khas kuat,” ujar Bambang Haryo kutip Kamis, 25 Desember 2025.
Menurutnya, pemanfaatan daun dan tanaman di sekitar lingkungan sekolah sebagai bahan pewarna alami menjadi keunggulan tersendiri. Selain menghasilkan motif yang unik, pendekatan tersebut juga selaras dengan prinsip keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Lebih jauh, Bambang Haryo menekankan bahwa keterlibatan siswa berkebutuhan khusus dalam proses produksi memberikan nilai sosial yang tinggi. Kegiatan ini dinilai mampu melatih keterampilan, kemandirian, sekaligus membuka peluang ekonomi jangka panjang bagi para siswa.
“UMKM ini tidak hanya bicara soal produk, tetapi juga pemberdayaan. Anak-anak berkebutuhan khusus diberi ruang untuk berkarya dan mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa batik ecoprint SLB Bina Mandiri telah menembus pasar internasional melalui kegiatan ekspor. Namun, menurutnya, pasar lokal perlu menjadi prioritas agar manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih luas di daerah.
“Jangan sampai produk sebagus ini justru kurang dikenal di daerah sendiri. Surabaya dan sekitarnya harus menjadi pasar utama agar UMKM ini benar-benar naik kelas,” katanya.
Bambang Haryo menegaskan, pengembangan UMKM berbasis pendidikan dan disabilitas memerlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dukungan tersebut meliputi promosi, fasilitasi pemasaran, hingga penguatan kapasitas produksi.
“Kalau didukung secara konsisten, batik ecoprint SLB Bina Mandiri bisa menjadi produk unggulan daerah sekaligus contoh nyata ekonomi inklusif,” pungkasnya.
Editor: Redaktur TVRINews




