Banjir Bandang Susulan di Sekitar Danau Maninjau Hantam Puluhan Rumah

kompas.id
9 jam lalu
Cover Berita

PADANG, KOMPAS — Banjir bandang atau galodo kembali melanda permukiman di sekitar Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Puluhan rumah terdampak banjir bandang susulan ini. 

Camat Tanjung Raya, Al Hafid, mengatakan, banjir bandang tersebut melanda Jorong Pasa, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kamis (25/12/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Galodo ini merupakan yang ketiga, setelah kejadian pada 24 November dan 23 Desember lalu. 

“Banjir bandang Kamis kemarin membawa material batu, kayu, tanah, dan pasir. Tidak ada korban jiwa,” kata Al Hafid ketika dihubungi dari Padang, Jumat (26/12/2025).

Al Hafid mengatakan, banjir bandang dipicu longsoran bukit di bagian hulu Sungai atau Batang Muaro Pisang. Lokasi reruntuhan bukit itu diperkirakan di sekitar Kelok 28 dan Kelok 42 (bagian dari Kelok 44). Curah hujan juga relatif tinggi sejak pukul 12.30.

Longsoran bukit tersebut, kata Al Hafid, menyebabkan aliran Batang Muaro Pisang tersekat. Material banjir bandang itu kemudian meluber ke permukiman di Jorong Pasa dan sekitarnya. “Badan sungai sudah tidak mampu menampung debit material,” ujarnya.

Menurut Al Hafid, banjir bandang Kamis kemarin kembali menghantam puluhan rumah/bangunan yang rusak sedang dan berat di Jorong Pasa pada banjir bandang 24 November 2025. Bahkan, dampaknya meluas dengan tambahan kerusakan pada 6 rumah/bangunan.

Baca JugaBanjir ”Galodo” Memutus Jalan dan Jembatan, Warga di Kabupaten Agam Terisolasi

Al Hafid mengatakan, pada Jumat ini, kondisi lokasi banjir bandang mulai mereda. Petugas dan masyarakat kembali bekerja membersihkan sisa material banjir bandang.

“Aliran sungai memang belum bisa lancar, masih dalam pengerjaan. Air sedikit-sedikit masih menyebar ke jalan dan jembatan,” katanya.

Secara terpisah, Juru Bicara BPBD Sumbar Ilham Wahab mengatakan, intensitas hujan yang tinggi memang kembali memicu banjir bandang di permukiman sekitar Danau Maninjau. “Namun, sejauh ini, tidak ada laporan korban,” katanya.

Baca JugaSumbar Masuki Tahap Pemulihan, Tiga Daerah Perpanjang Tanggap Darurat Bencana

Ilham menyebut, saat ini, Kabupaten Agam masih dalam masa tanggap darurat bencana yang berlaku hingga 5 Januari 2026. Petugas pun dapat segera menangani bencana susulan yang terjadi.

Selain di Maninjau, Agam, banjir juga dilaporkan terjadi di Pasaman Barat, Kamis kemarin. Namun, seiring berhentinya hujan, banjir kembali surut.

Menurut Ilham, potensi curah hujan tinggi berdasarkan prakiraan BMKG masih akan berlangsung hingga akhir 2025. Ia pun mengimbau masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana hidrometeorologi agar tetap waspada.

Hujan lebat dan bencana di berbagai wilayah di Sumbar sejak November 2025 telah menyebabkan tebing-tebing perbukitan labil dan daya tampung sungai jauh menurun akibat tingginya sedimentasi.

“Kondisi tersebut mesti disikapi dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama warga yang tinggal di sekitar aliran sungai. Kalau curah hujan tinggi dalam durasi panjang, diharapkan segera pindah ke titik pengungsian yang ada di kabupaten/kota,” katanya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jenazah Dina Martiana, PMI Korban Kebakaran Apartemen Hong Kong, Tiba di Ponorogo
• 10 jam lalurealita.co
thumb
2 Petani asal Cilacap Ditemukan Tewas di Pegunungan Gayo Lues, Diduga Korban Pembunuhan
• 6 jam lalurctiplus.com
thumb
Ketika Megathrust Menghantam, Tsunami Tewaskan 130.000-an Warga Aceh
• 10 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Pesan Natal Presiden Prabowo: Doa untuk Sumatera dan Seruan Persatuan Nasional
• 14 jam lalupantau.com
thumb
Populasi Menua Bukan Ancaman, Tapi Peluang Ekonomi Baru
• 15 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.