Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bersama PLN bekerja sama melakukan elektrifikasi jalur Commuter Line/KRL sampai dengan Cikampek, yang ditargetkan rampung pada 2027.
Melalui elektrifikasi jalur tersebut, nantinya KRL tidak hanya berhenti di Cikarang, tetapi terus melaju ke Karawang dan tujuan akhir Cikampek.
Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa dalam kunjungannya ke Stasiun Cikampek, menyampaikan sejumlah alasan perlunya KRL tersambung sampai dengan stasiun yang berdampingan dengan jalur Pantura tersebut.
“Tingginya kebutuhan masyarakat menjadi alasan utama perlunya perpanjangan layanan KRL Commuter Line hingga Karawang dan Cikampek,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (26/12/2025).
Saan mengungkapkan, Stasiun Cikarang telah melayani sekitar 5,5 juta penumpang KRL hingga September 2025. Jumlah penumpang tersebut bahkan tumbuh sekitar 8%–9% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Data ini menunjukkan permintaan transportasi massal berbasis rel di koridor timur Jabodetabek terus meningkat,” tambahnya.
Baca Juga
- KAI Mau Bikin TOD di Stasiun Gambir, Terhubung dengan KRL dan MRT Jakarta
- Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo selama Libur Nataru 2025/2026
- Jadwal KRL Solo-Jogja selama Libur Nataru, Mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026
Sementara itu, Stasiun Cikampek saat ini melayani sekitar 3.000 penumpang per hari dengan kereta lokal non-listrik.
Menurut Saan, angka tersebut berpotensi meningkat signifikan apabila KRL sudah beroperasi. Politisi Fraksi Partai Nasdem tersebut memprediksi jumlah penumpang harian dapat mencapai 5.000 orang, mengingat jumlah tenaga kerja ke wilayah tersebut juga cukup tinggi.
Di samping itu, dengan jumlah penduduk Kabupaten Karawang yang mencapai lebih dari 2,6 juta jiwa dan statusnya sebagai kawasan industri nasional, KRL bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Untuk itu, Saan menekankan bahwa DPR akan terus mendorong agar kebijakan transportasi publik benar-benar berpihak pada kebutuhan riil masyarakat.
Saat ini, masyarakat masih harus menggunakan kereta lokal atau lokomotif untuk dapat menjangkau Stasiun Cikampek dari Stasiun Cikarang.
Dalam prosesnya, elektrifikasi jalur ini kurang lebih sepanjang 40 kilometer dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp2 triliun. Hal ini juga merupakan bagian dari total proyek elektrifikasi jalur kereta api di Jawa Barat sepanjang sekitar 80 kilometer.
Kementerian Perhubungan sebelumnya menyampaikan, elektrifikasi jalur kereta api merupakan prioritas dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2025–2030.
Elektrifikasi mampu meningkatkan efisiensi operasional, menghemat energi, dan memperkuat daya saing industri perkeretaapian dalam negeri.
Perluasan elektrifikasi jalur kereta dalam waktu dekat dapat menjangkau tiga titik, meliputi jalur kereta api Padalarang—Cicalengka, jalur Cikarang—Cikampek dan peningkatan persinyalan untuk Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line jalur Rangkasbitung.
Direktur Jenderal Perkeretaapiaan Kemenhub Allan Tandiono menyebutkan bahwa peningkatan sinyal—yang termasuk dalam elektrifikasi—ini turut mampu meningkatkan headway kereta.
Misalnya saat ini jarak kedatangan kereta untuk lintas Tanah Abang—Rangkasbitung paling cepat 10 menit. “Peningkatan kapasitas headway bisa 4 menit. Saat ini per hari 200.000 penumpang, bisa naik signifikan,” ujarnya beberapa waktu lalu.





