Jakarta (ANTARA) - Mabes Polri kembali mengerahkan personel ke wilayah yang terdampak bencana banjir di Provinsi Aceh untuk membantu percepatan pemulihan pascabencana.
“Hari ini, sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, melihat kondisi di sana perlu perkuatan tambahan lagi, kami akan memberangkatkan lagi di akhir tahun ini sekitar 300 orang,” kata Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo dalam kegiatan Apel Pemberangkatan Personel Polri Dalam Rangka Penanggulangan Bencana di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat.
Sebanyak 300 personel tersebut akan ditempatkan di Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Tengah.
Selain dari Mabes Polri, ratusan personel dari satuan wilayah juga dipersiapkan untuk membantu pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Dedi merincikan personel tersebut berasal dari Polda Aceh, Polda Sumatera Selatan, Polda Banten, Polda DI Yogyakarta, Polda NTB, Polda Kalimantan Timur, dan Polda Sulawesi Selatan.
Ia menerangkan penebalan bantuan ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan wilayah pascabencana mengingat bulan Ramadhan jatuh pada Februari 2026.
Selain itu, personel kepolisian di wilayah juga sudah bekerja dalam membantu masyarakat terdampak bencana selama sekitar satu bulan lamanya sehingga diperlukan personel baru.
“Tingkat keletihan secara psikologis, secara fisik, juga sudah sangat letih sekali anggota-anggota kita. Butuh tambahan tenaga-tenaga baru,” katanya.
Dedi mengungkapkan Polri tidak hanya memberangkatkan personel, tetapi juga mengirimkan peralatan-peralatan pendukung, seperti dapur lapangan dan alat berat.
Untuk alat berat, Polri mempersiapkan beberapa ekskavator, bulldozer, dan dump truck yang dibutuhkan untuk mempercepat pembukaan akses jalan guna mendukung kelancaran distribusi logistik dan bahan bakar minyak (BBM).
Selain peralatan pendukung, Polri membantu pembuatan sumur bor. Menurut Dedi, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat sehingga Polri berencana membuat sumur bor pada 300 titik.
“Ini baru kurang lebih sekitar 30 sampai 40 titik. Kalau bisa di tahun ini kita bisa mempercepat untuk proses pengeboran,” ujarnya.
Polri, sambung Dedi, juga menurunkan tim medis dan sejumlah kebutuhan yang dibutuhkan para pengungsi.
Ia berharap seluruh bantuan yang dikerahkan dapat membantu percepatan pemulihan pascabencana banjir bandang pada akhir November 2025.
“Ini semuanya perintah Bapak Kapolri. Kehadiran Polri bersinergi, berkolaborasi dengan semua pihak untuk masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Polri bersihkan lumpur di sekolah Aceh Tamiang agar KBM terlaksana
Baca juga: Bantu korban bencana, alumni akademi TNI-Polri salurkan bantuan
Baca juga: Kapolda paparkan langkah cepat Polri tangani bencana Aceh ke Mendagri
“Hari ini, sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, melihat kondisi di sana perlu perkuatan tambahan lagi, kami akan memberangkatkan lagi di akhir tahun ini sekitar 300 orang,” kata Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo dalam kegiatan Apel Pemberangkatan Personel Polri Dalam Rangka Penanggulangan Bencana di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat.
Sebanyak 300 personel tersebut akan ditempatkan di Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Tengah.
Selain dari Mabes Polri, ratusan personel dari satuan wilayah juga dipersiapkan untuk membantu pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Dedi merincikan personel tersebut berasal dari Polda Aceh, Polda Sumatera Selatan, Polda Banten, Polda DI Yogyakarta, Polda NTB, Polda Kalimantan Timur, dan Polda Sulawesi Selatan.
Ia menerangkan penebalan bantuan ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan wilayah pascabencana mengingat bulan Ramadhan jatuh pada Februari 2026.
Selain itu, personel kepolisian di wilayah juga sudah bekerja dalam membantu masyarakat terdampak bencana selama sekitar satu bulan lamanya sehingga diperlukan personel baru.
“Tingkat keletihan secara psikologis, secara fisik, juga sudah sangat letih sekali anggota-anggota kita. Butuh tambahan tenaga-tenaga baru,” katanya.
Dedi mengungkapkan Polri tidak hanya memberangkatkan personel, tetapi juga mengirimkan peralatan-peralatan pendukung, seperti dapur lapangan dan alat berat.
Untuk alat berat, Polri mempersiapkan beberapa ekskavator, bulldozer, dan dump truck yang dibutuhkan untuk mempercepat pembukaan akses jalan guna mendukung kelancaran distribusi logistik dan bahan bakar minyak (BBM).
Selain peralatan pendukung, Polri membantu pembuatan sumur bor. Menurut Dedi, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat sehingga Polri berencana membuat sumur bor pada 300 titik.
“Ini baru kurang lebih sekitar 30 sampai 40 titik. Kalau bisa di tahun ini kita bisa mempercepat untuk proses pengeboran,” ujarnya.
Polri, sambung Dedi, juga menurunkan tim medis dan sejumlah kebutuhan yang dibutuhkan para pengungsi.
Ia berharap seluruh bantuan yang dikerahkan dapat membantu percepatan pemulihan pascabencana banjir bandang pada akhir November 2025.
“Ini semuanya perintah Bapak Kapolri. Kehadiran Polri bersinergi, berkolaborasi dengan semua pihak untuk masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Polri bersihkan lumpur di sekolah Aceh Tamiang agar KBM terlaksana
Baca juga: Bantu korban bencana, alumni akademi TNI-Polri salurkan bantuan
Baca juga: Kapolda paparkan langkah cepat Polri tangani bencana Aceh ke Mendagri





