- Mahasiswi ULM berinisial ZD ditemukan tewas di gorong-gorong Banjarmasin, pelakunya terungkap Bripda Muhammad Seili dari Polres Banjarbaru.
- Motif pembunuhan ini adalah cinta segitiga, di mana korban mengancam membongkar hubungan gelap dengan tunangan tersangka.
- Bripda Seili membunuh korban pada 23 Desember 2025 karena panik, lalu membuang jasadnya ke gorong-gorong dini hari.
Suara.com - Misteri penemuan jasad mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berinisial ZD (20) di sebuah gorong-gorong di Banjarmasin akhirnya terkuak.
Pelaku pembunuhan ternyata adalah orang yang tak terduga, seorang anggota polisi aktif dari Polres Banjarbaru, Bripda Muhammad Seili (20). Di balik seragamnya, ia menyimpan rahasia kelam cinta segitiga yang berujung pada pembunuhan brutal.
Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkap, motif di balik pembunuhan sadis ini adalah asmara terlarang.
Bripda Seili, yang sedang dalam proses menuju jenjang pernikahan, panik saat korban ZD mengancam akan membongkar hubungan gelap mereka kepada calon istrinya. Ironisnya, korban adalah teman dari calon istri tersangka.
“Tersangka sudah sidang pernikahan dengan calon istrinya (rencana menikah pada 26 Januari 2026), sedangkan korban adalah teman calon istrinya,” kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (26/12/2025).
Penangkapan tersangka pada Rabu (24/12) malam membuka tabir malam nahas yang merenggut nyawa ZD. Dari hasil pemeriksaan, polisi menyimpulkan motif utama yang memicu kekejian tersebut.
“Hasil pemeriksaan sementara, petugas menemukan pembunuhan ini karena motif asmara cinta segitiga,” kata Adam.
Kronologi Malam Petaka
Semua berawal dari sebuah janji temu pada Selasa, 23 Desember 2025, sekitar pukul 20.00 Wita. ZD yang mengendarai motor Vario bertemu dengan Bripda Seili yang membawa mobil Rush merah di perempatan Mali-Mali, Kabupaten Banjar.
Baca Juga: Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
ZD memarkir motornya di sebuah supermarket, lalu masuk ke dalam mobil sang polisi. Malam itu, mereka berkeliling tanpa tujuan yang jelas.
Deru telepon dari tunangan tersangka yang berdering berulang kali sempat membuat Bripda Seili membawa korban singgah ke rumahnya sekitar pukul 23.00 Wita, sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan.
Puncak dari malam petaka itu terjadi di sebuah tempat sepi di Pal 15, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar. Di sanalah, menurut pengakuan tersangka, mereka melakukan hubungan badan.
Namun, momen intim itu dengan cepat berubah menjadi pertengkaran hebat. ZD mengancam akan melaporkan perbuatan mereka kepada calon istri Bripda Seili.
Ancaman itu menyulut kepanikan luar biasa pada diri sang polisi. Bayangan pernikahannya yang di depan mata hancur seketika membuatnya gelap mata.
“Tersangka khawatir akan dilaporkan korban ke calon istri. Karena khawatir dilaporkan ke calon istri, tersangka panik dan langsung mencekik leher korban pakai tangan,” ungkap Adam.



