Natal di Serambi Mekkah, Kala Cahaya Solidaritas Lebih Terang dari Gemerlap Lampu

suara.com
3 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Umat Katolik di Banda Aceh merayakan Misa Natal sederhana pada Rabu (24/12) karena solidaritas bagi korban bencana.
  • Perayaan Natal di GKHK berlangsung khidmat dan diarahkan menjadi momen pengumpulan dana untuk membantu sesama terdampak musibah.
  • Umat Katolik di Aceh mengevaluasi peran sosial mereka, didorong untuk peduli dan keluar dari zona nyaman demi masyarakat sekitar.

Suara.com - Malam Natal di Aceh, Rabu (24/12), hujan turun dalam kegelapan. Lima ratusan jemaah katolik merayakan Natal tanpa gemerlap berlebihan.

Namun di balik kesederhanaan, ada cahaya yang lebih terang: solidaritas. Dari Gereja Katolik Hati Kudus (GKHK), doa-doa itu melangkah pelan, tapi pasti menuju mereka yang membutuhkan.

Ibadah umat Katolik di daerah yang menerapkan syariat Islam, berlangsung khidmat di Kota Banda Aceh.

Suasana ini terlihat di Gereja Katolik Hati Kudus (GKHK) dalam ibadah misa malam Natal, Rabu (24/12/2025) malam.

Lampu-lampu sederhana menyala di antara wajah-wajah yang berkumpul dengan perasaan campur aduk. Sukacita tetap hadir, tetapi tak lagi riuh.

Tahun ini, kata Eliyani Ginting, warga Mata Ie, Kota Banda Aceh, perayaan Natal sengaja dikemas dengan cara paling sederhana.

Bukan tanpa alasan, dalam doa perayaan ini mereka kirimkan pada bencana yang menimpa saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Kesederhanaan itu justru menghadirkan makna yang lebih dalam. Natal tahun ini menjadi ruang berbagi, bukan hanya merayakan.

Suasana ibadah umat Katolik di daerah yang menerapkan syariat Islam, berlangsung khidmat di Kota Banda Aceh. Suasana ini terlihat di Gereja Katolik Hati Kudus (GKHK) dalam ibadah misa malam Natal, Rabu malam 24 Desember 2025. [Suara.com/Iskandar]

Kamis (25/12) pagi, umat sepakat untuk bergerak bersama. Mereka akan menggelar aksi pengumpulan dana.

Baca Juga: 7 Potret Seleb Bollywood Rayakan Natal 2025, Ada Kareena Kapoor dan Alia Bhatt

“Kami berharap semoga damai dan sukacita juga senantiasa yang kami rasakan dapat juga dirasakan oleh saudara saudara kami terutama yang Kristen yang tentu mungkin tidak dapat merayakan Natal seperti yang kami rayakan pada saat ini,” kata Eliyani Ginting, Jumat (26/12).

Dalam pancaran wajah sumringah Eliyani menyampaikan bahwa damai Natal bukan sekadar perasaan hangat sesaat.

Ia adalah kekuatan untuk memulai kembali: membangun rumah, memulihkan jiwa dan menata hidup.

Dari layar telepon genggamnya, ia menyaksikan musibah ini saja sangat terpanggil untuk membantu sesama.

Kevin Leonardy, usai pelaksanaan ibadah di Gereja Katolik Hati Kudus (GKHK) dalam ibadah misa malam Natal. [Suara.com/Iskandar]

Tidak bisa ia bayangkan bagi mereka yang berada di sana, di awal hari-hari ketika akses masih begitu sulit.

Tepat di pintu gereja itu, Kevin Leonardy, terhenti sesaat. Di luar gereja hawa dingin menyelimuti perayaam malam natal karena hujan sudah turun sejak sore tadi.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
DKI kemarin, perayaan Natal hingga Planetarium Jakarta kembali dibuka
• 10 jam laluantaranews.com
thumb
Debu Pascabanjir Picu ISPA, Polri Turun Langsung Bersihkan dan Siram Jalan Protokol Aceh Tamiang
• 7 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Kasus Pencemaran Nama Baik dr. Richard Lee, Doktif Resmi Tersangka
• 5 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Pengusaha Garmen Minta Pemerintah Tak Tetapkan Upah Minimum bagi Industri Padat Karya
• 6 jam laluidxchannel.com
thumb
Menteri Ini Ingatkan Bobby Awasi Pembangunan Hunian Korban Banjir: Tolong Dikawal
• 9 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.