EtIndonesia. Frank Bettger paling menyukai sebuah kalimat berikut: “Tanamkan sebuah tindakan, maka kamu akan menuai kebiasaan; tanamkan sebuah kebiasaan, maka kamu akan menuai karakter; tanamkan sebuah karakter, maka kamu akan menuai takdir.”
Agar benar-benar bisa bertindak secara positif, selain mengendalikan diri, kita juga perlu memberi dorongan dari dalam diri sendiri. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan motivasi?
Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk mengambil keputusan dan bertindak—sebuah dorongan internal.
Naluri, gairah, emosi, kebiasaan, sikap, impuls, keinginan, atau ide, semuanya bisa menjadi pemicu tindakan. Tidak ada seorang pun yang melakukan sesuatu tanpa adanya motivasi. Di antara sekian banyak dorongan tersebut, ada sepuluh motivasi dasar yang paling umum:
- Keinginan untuk melindungi diri
- Perasaan cinta
- Perasaan takut
- Dorongan seksual
- Harapan akan kehidupan di masa depan
- Keinginan akan kebebasan fisik dan batin
- Emosi kemarahan
- Emosi kebencian
- Keinginan untuk dikenal dan mengekspresikan diri
- Keinginan memperoleh kekayaan materi
Semua dorongan ini membutuhkan pengendalian diri sekaligus motivasi diri. Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang memiliki kesadaran, dan hanya manusia yang mampu mengendalikan dirinya secara rasional.
Motivasi diri dapat memberimu kekuatan yang luar biasa. Rahasia motivasi diri sesungguhnya hanya satu kata: bertindak.
Prinsip “memulai dari diri sendiri” pada dasarnya dapat dirangkum dalam satu kalimat motivasi: “Segera bertindak!”
Kapan pun kalimat “segera bertindak” muncul dari alam bawah sadarmu ke dalam kesadaran, saat itulah kamu harus langsung bertindak.
Biasakanlah dalam kehidupan sehari-hari untuk menggunakan dorongan “segera bertindak” dalam hal-hal kecil. Dengan begitu, ketika situasi darurat muncul atau peluang datang dengan sendirinya, kamu pun akan mampu bereaksi dengan cepat dan tegas.
Misalnya, kamu sebenarnya perlu menelepon seseorang, tetapi karena kebiasaan menunda, telepon itu tak kunjung dilakukan. Jika dorongan “segera bertindak” bekerja dalam kesadaranmu, kamu akan langsung mengangkat telepon dan melakukannya.
Atau misalnya, kamu menyetel alarm pukul enam pagi. Saat alarm berbunyi, rasa kantuk masih berat, lalu kamu mematikannya dan kembali tidur. Lama-kelamaan, kamu akan terbiasa bangun terlambat. Namun, jika kamu mematuhi perintah “segera bertindak”, kamu akan langsung bangun dan tidak kembali ke tempat tidur.
Seorang seniman yang tekun berusaha untuk tidak membiarkan satu pun ide menguap begitu saja. Begitu sebuah inspirasi muncul, dia segera mencatatnya—bahkan di tengah malam sekalipun. Kebiasaan ini baginya terasa alami dan tanpa paksaan, seperti halnya seseorang yang spontan tersenyum saat terlintas sebuah pikiran menyenangkan.
Banyak orang memiliki kebiasaan menunda. Karena kebiasaan ini, mereka bisa terlambat berangkat, tertinggal kendaraan, datang terlambat ke kantor, bahkan kehilangan peluang emas yang seharusnya dapat mengubah arah hidup mereka. Dalam sejarah, tidak sedikit peperangan yang berakhir dengan kekalahan hanya karena seseorang terlambat mengambil tindakan yang tepat.
Ingatlah kalimat pemicu tindakan ini: “Segera bertindak!”
Kalimat ini dapat memengaruhi seluruh aspek kehidupanmu. Dia membantumu melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin kamu lakukan, tetapi harus dilakukan. Dia juga membantumu melakukan hal-hal yang memang ingin kamu lakukan. Lebih dari itu, dia menolongmu menangkap peluang berharga yang sekali hilang, tidak akan pernah kembali—bahkan peluang sederhana seperti menelepon seorang sahabat dan mengatakan: “Aku merindukanmu.”
Kalimat “segera bertindak” adalah dorongan motivasi diri yang sangat penting. Mengingat dan menerapkannya berarti kamu sudah melangkah maju satu langkah besar dalam hidup.(jhn/yn)


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F26%2Fd0e7b6a988b8f36c07b89f0cb9e382df-cropped_image.jpg)

/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F26%2F3c59fea1dc50fc0c468c8dd4a464b229-WhatsApp_Image_2025_12_26_at_16.53.46.jpeg)