GenPI.co - Kabupaten Tapanuli Utara di Sumatra Utara menjadi contoh percepatan penanganan terpadu pascabencana di Sumatra.
Hal ini khususnya untuk pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana di Sumatra.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan sertifikat rumah huntap di Tapanuli Utara akan diserahkan langsung kepada masyarakat pada 21 Maret mendatang,
“Tapanuli Utara bisa menjadi contoh. Bangunannya selesai, listrik selesai, dan sertifikat juga selesai,” kata dia, Jumat (26/12).
Dia berharap Tapanuli Selatan, Sibolga, dan wilayah Tapanuli lainnya juga sudah memiliki sertifikat untuk rakyat.
Di sisi lain, menteri yang kerap disapa Ara ini meminta agar lokasi huntap bagi penyintas bencana Sumatra tidak jauh dari fasilitas umum (fasum).
"Tolong dipersiapkan lokasi-lokasi untuk huntap, secara teknikal tidak banjir, aman dari potensi longsor, dan tidak jauh dari fasilitas umum, dan jelas secara hukum, jangan lokasi yang merusak lingkungan," papar dia.
Namun demikian, dia menggarisbawahi semua tergantung kecepatan dari pemerintah daerah yang membangun huntap melalui gotong-royong ini.
Nantinya akan dibangun sebanyak 2.600 hunian tetap bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara, dari gotong-royong bersama Yayasan Buddha Tzu Chi.
Selain itu, dia menunjuk 3 Direktur Jenderal (dirjen) untuk turun langsung ke lapangan.
Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Imran ditugaskan menangani Aceh Tamiang dan Aceh Utara.
Direktur Jenderal Kawasan Permukiman Fitrah Nur ditugaskan di Sumatra Barat, sementara Direktur Jenderal Tata Kelola dan Pengendalian Risiko Azis Andriansyah ditugaskan di Sumatra Utara.(ant)
Video seru hari ini:





