Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan tercatat melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sepanjang 2025.
Penggunaan dana aksi korporasi yang dilakukan setiap emiten beragam, mulai dari pelunasan kewajiban, program MESOP, konversi utang untuk pelaksanaan program restrukturisasi, hingga untuk modal tambahan ekspansi usaha.
Mengutip keterbukaan informasi, setidaknya terdapat 21 emiten yang melakukan PMTHMETD pada 2025, baik perusahaan yang baru mengumumkan rencananya maupun yang sudah melaporkan realisasi.
Berikut deretan emiten yang melakukan private placement sepanjang tahun ini.
Diurut dari yang terbaru, ada emiten kontraktor PT Djasa Ubersakti Tbk. (PTDU) yang mengumumkan rencana PMTHMETD dengan menerbitkan 3,20 miliar saham baru. Dari keterbukaan informasi yang dirilis 24 Desember 2025, harga pelaksanaan PMTHMETD ditetapkan sebesar Rp50 per saham, sehingga perusahaan bakal mendapat modal tambahan sebesar Rp160 miliar.
Dari nilai tersebut, Rp40 miliar akan digunakan untuk melunasi utang perusahaan, terdiri dari Rp10 miliar membayar kredit kepada PT BPD Kaltim Kaltara dan Rp30 miliar untuk pihak ketiga. Sisanya Rp120 miliar digunakan untuk tambahan modal kerja perseroan.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK)Berikutnya ada PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang melakukan PMTHMETD dalam rangka pelaksanaan Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan (MESOP) periode pelaksanaan I. Perusahaan bakal menerbitkan 34,70 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.097 per saham. Bila diakumulasi, nilai dana yang berpotensi dihimpun Perseroan dari aksi korporasi ini senilai Rp38,06 miliar. Total saham setelah PMTHMETD 61,426 miliar saham.
PT Sidomulyo Selaras Tbk. (SDMU)Aksi private placement selanjutnya dilakukan oleh emiten logistik dan transportasi pengangkutan penyewaan bahan berbahaya dan beracun (B3), PT Sidomulyo Selaras Tbk. (SDMU). Perseroan telah mendapat restu pemegang saham untuk menerbitkan maksimal 1,12 miliar saham baru Seri B melalui PMTHMETD dengan konversi utang.
Adapun, SDMU berencana mengonversi utang sebesar Rp61,35 miliar kepada Tjoe Mien Sasminto (TMS) menjadi saham baru seri B dengan harga pelaksanaan Rp55 per saham. Konversi ini merupakan bagian dari kesepakatan penyelesaian utang antara SDMU dan TMS yang pertama kali ditandatangani 3 Juni 2025 dan terakhir diperbarui pada 10 Oktober 2025. Utang pokok akan dikonversi penuh menjadi saham, sementara bunga dihapus seluruhnya.
PT SJL Global Tbk. (SULI)Emiten kehutanan dan perkayuan, PT SJL Global Tbk. (SULI) turut menyampaikan rencana pelaksanaan private placement. Melalui keterbukaan informasi 17 Desember 2025, Perseroan mengumumkan rencana melakukan PMTHMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 632,07 juta saham biasa, atau 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
Aksi korporasi ini akan dilaksanakan secara bertahap ataupun sekaligus dalam jangka waktu 2 tahun. Saat ini perseroan masih dalam tahap penjajakan terhadap beberapa calon pemodal yang akan ikut dalam aksi korporasi ini. Harga pelaksanaan saham tersebut juga belum ditentukan. Dana hasil PMTHMETD akan digunakan untuk peningkatan modal kerja perseroan, perbaikan mesin, penambahan kapasitas produksi, pengembangan serta ekspansi kegiatan usaha dan/atau kebutuhan perseroan lainnya.
PT Victoria Insurance Tbk. (VINS)Di daftar selanjutnya adalah emiten asuransi PT Victoria Insurance Tbk. (VINS). Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 20 Oktober 2025 telah merestui VINS melakukan PMTHMETD dengan menerbitkan 92,85 juta saham di harga pelaksanaan Rp140 per saham. Pihak pemodal private placement ini adalah PT Victoria Investama Tbk. (VICO).
Perseroan akan meraup dana hingga Rp13 miliar yang akan dipergunakan untuk modal kerja dan memperkuat struktur permodalan sehingga meningkatkan kemampuan VINS dalam menanggung risiko sendiri yang lebih besar dan meningkatkan rasio solvabilitas atau risk-based capital (RBC). Rencananya, VINS akan menempatkan dana yang diperoleh dari hasil PMTHMETD dalam instrumen-instrumen investasi surat berharga diantaranya pada deposito, reksa dana, obligasi dan instrumen investasi lainnya.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5455561/original/063935500_1766715089-Gus_Yazid.jpg)

