PSM Makassar Haus Kemenangan: Ketika Tomas Trucha Berharap Alex Tanque Meledak di Kandang Persib Bandung

harianfajar
3 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, MAKASSAR — Rasa lapar itu belum terpuaskan. PSM Makassar kembali bersiap menuntaskan laga tunda Super League 2025/2026 dengan satu misi jelas: bangkit dan menang. Ujian berikutnya tak ringan. Pasukan Ramang harus bertandang ke markas Persib Bandung, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (27/12), dalam laga tunda pekan kedelapan yang sarat tekanan.

PSM datang ke Bandung dengan luka yang masih basah. Kekalahan tipis 0-1 dari Malut United FC pada pekan sebelumnya menjadi pengingat bahwa dominasi permainan tak selalu berbanding lurus dengan hasil akhir. Dalam laga tersebut, PSM sejatinya tampil lebih menekan dan menciptakan sejumlah peluang emas. Namun satu masalah klasik kembali menghantui: penyelesaian akhir yang tak kunjung tuntas.

Ironisnya, kekalahan itu justru hadir dari situasi paling sederhana. Baru dua menit pertandingan berjalan, Malut United mencatatkan percobaan pertama—dan langsung berbuah gol. Sebuah pukulan telak bagi PSM yang sepanjang laga justru lebih banyak menguasai bola.

“Kenapa kita kalah? Karena kita membuat ini mudah untuk lawan,” ujar pelatih PSM Makassar, Tomas Trucha, tanpa berkelit. “Kita memberi peluang di menit-menit awal dan mereka bisa mencetak gol dengan mudah. Di sisi lain, kita tidak mengonversi peluang-peluang yang kita miliki.”

Tak ada waktu meratapi hasil. Trucha memilih respons keras. Tidak ada libur bagi Yuran Fernandes dan rekan-rekannya. Selama enam hari penuh, skuad PSM digembleng dengan menu latihan intensif—fokus pada dua aspek utama: ketajaman di depan gawang dan konsentrasi di lini belakang, terutama pada menit-menit awal laga.

Pendekatan itu sejalan dengan transformasi besar yang tengah dilakukan Trucha di tubuh PSM. Selama tiga musim terakhir, PSM identik dengan permainan pragmatis: pertahanan rapat, disiplin, lalu menyerang balik dengan efisiensi tinggi. Model itu membawa hasil, termasuk gelar juara. Namun Trucha datang dengan visi berbeda.

Ia ingin PSM lebih berani. Lebih dominan. Lebih aktif membangun serangan.

“Sejak saya datang, saya katakan kepada pemain bahwa kita harus membuat lebih banyak peluang, lebih banyak passing, lebih banyak penguasaan bola, dan lebih banyak lari terobosan,” tutur pelatih asal Republik Ceko itu.

Perubahan filosofi itu mulai terlihat. PSM kini lebih sering memegang kendali permainan, mencoba menekan lawan sejak awal, dan menciptakan peluang dari berbagai sisi. Namun konsekuensinya jelas: efektivitas menjadi harga mati. Tanpa penyelesaian yang tajam, dominasi hanya akan menjadi statistik kosong.

Di sinilah nama Alex Tanque kembali menjadi harapan utama.

Penyerang asal Brasil itu baru saja mengirim sinyal kuat bahwa dirinya siap memikul tanggung jawab besar. Pada pekan ke-13, di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Alex tampil eksplosif dengan mencetak hattrick saat PSM membantai PSBS Biak 5-0. Sebuah penampilan yang tak hanya mengangkat kepercayaan diri pribadi, tetapi juga moral tim.

Dalam formasi 4-2-3-1 racikan Trucha, Alex diplot sebagai ujung tombak tunggal. Perannya berjalan nyaris sempurna. Dari empat tembakan yang dilepaskannya selama 75 menit bermain, tiga tepat sasaran—dan semuanya berbuah gol pada menit ke-15, 63, dan 72.

Bagi Alex, trigol itu terasa istimewa. Itu adalah hattrick pertamanya musim ini, sekaligus penegasan bahwa masa adaptasinya telah usai. Sejak didatangkan di era Bernardo Tavares, striker berusia 31 tahun itu sempat membutuhkan waktu untuk menemukan ritme terbaiknya.

“Saya merasa sangat bahagia. Saya mencetak tiga gol hari ini,” kata Alex usai laga, Jumat (21/11/2025).

Hattrick tersebut lahir hanya dalam sembilan pertandingan. Kini Alex mengoleksi empat gol dan menjadi top skor sementara PSM Makassar di Super League 2025/2026. Lebih dari sekadar angka, performa itu memberi PSM sosok penentu yang selama ini mereka cari.

Alex pun menilai kemenangan besar atas PSBS Biak sebagai momentum kebangkitan. Menurutnya, PSM perlahan mulai menemukan ritme terbaik setelah sempat terseok di awal musim.

“Hal ini memberi saya kepercayaan diri untuk pertandingan berikutnya. Kita harus mempertahankan situasi ini seperti minggu lalu,” ujarnya.

Kini, tantangan sesungguhnya menanti di Bandung. Persib bukan sekadar lawan kuat, tetapi juga simbol ketangguhan kandang. GBLA kerap menjadi tempat di mana tim tamu kehilangan arah. Namun bagi PSM, laga ini juga menjadi tolok ukur sejauh mana transformasi Trucha telah berjalan.

Jika PSM ingin benar-benar naik level, maka laga di Bandung adalah ujian mental dan kualitas. Dan di tengah tekanan itu, harapan besar bertumpu pada satu nama: Alex Tanque. Jika ia kembali meledak, PSM bukan hanya berpeluang mencuri poin—tetapi juga menegaskan bahwa mereka benar-benar lapar kemenangan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BCA (BBCA) Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Tapanuli Selatan
• 7 jam laluidxchannel.com
thumb
Musim Angin Barat: Ketika Nelayan Jakarta Terpaksa Bertahan di Darat
• 12 jam lalukumparan.com
thumb
Kunjungan Wisatawan ke Pariaman Anjlok Akibat Cuaca Ekstrem
• 17 jam lalurepublika.co.id
thumb
Label Juara Bertahan, Arne Slot Bicara Jujur Soal Masalah Liverpool Menjelang Laga Penutup Tahun 2025
• 6 jam lalutvonenews.com
thumb
Pengunjung Diminta Tak Bikin Konten yang Menjelekkan Satwa di Ragunan
• 6 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.