GenPI.co - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif’an merepons soal pengibaran bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Lhokseumawe, Aceh.
Ali mengatakan secara historis, bendera GAM melekat terhadap gerakan separatis bersenjata yang pernah mengancam kedaulatan negara.
“Munculnya simbol tersebut di ruang publik, tidak boleh dinormalisasi,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (27/12).
Dia menilai pengibaran bendara GAM beberapa hari lalu tersebut, menunjukkan masih ada indikasi separatisme laten yang tersisa.
“Ini bisa memunculkan efek domino, eskalasi simbolik, serta membuka ruang kebangkitan narasi soal konflik lama,” tuturnya.
Ali menyampaikan separatisme modern, berpotensi memakai pola baru kombinasi aksi fisik dengan provokasi di ruang digital.
“Media sosial saat ini, bisa menjadi medan pertempuran bagi kelompok separatisme,” tuturnya.
Dia mengkritik tindakan eksploitasi situasi bencana yang terjadi di Tanah Rencong. Adanya provokasi saat ada duka di masyarakat, menunjukkan pola manipulasi emosi publik.
Ali mengatakan perdamaian Aceh merupakan hasil proses panjang, mahal, serta penuh dengan pengorbanan.
“Menjaga perdamaian sama artinya dengan menutup seluruh ruang kebangkitan simbol dari konflik masa lalu,” ucapnya. (ant)
Tonton Video viral berikut:



