Libur Nataru Jadi Ujian Arah Baru Pariwisata Indonesia

bisnis.com
11 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mulai menggeser arah pembangunan pariwisata dari pola massal menuju pariwisata berkualitas. Pergeseran ini menandai upaya untuk tidak lagi semata mengejar jumlah kunjungan, melainkan nilai pengalaman serta dampak ekonomi dan sosial yang ditinggalkan wisatawan.

Langkah tersebut menjadi semakin relevan menjelang momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru). Periode liburan akhir tahun selalu memicu lonjakan mobilitas, yang kerap menguji kesiapan destinasi dari sisi infrastruktur, layanan, hingga daya dukung lingkungan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong arah baru ini melalui berbagai program strategis. Salah satunya pengembangan destinasi prioritas atau 10 Bali Baru yang ditujukan untuk memeratakan arus wisata dan memperluas pusat pertumbuhan ekonomi.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Januari hingga Agustus 2025 mencapai 10,04 juta. Pada periode yang sama, pergerakan wisatawan domestik tercatat 807,5 juta perjalanan, mencerminkan kuatnya minat berwisata di dalam negeri.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Pengamat pariwisata FX Setiyowibowo menilai transformasi menuju wisata berkualitas bukan sekadar tren jangka pendek. Menurutnya, quality tourism merupakan keniscayaan agar Indonesia dinilai dari nilai tambah setiap perjalanan, bukan hanya volume wisatawan.

Dia menjelaskan, pariwisata berkualitas setidaknya bertumpu pada tiga aspek utama, yakni pengalaman wisatawan, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal. Pemerintah, kata dia, saat ini memang mulai fokus pada penguatan ekosistem destinasi, termasuk tata kelola, SDM, dan infrastruktur.

Baca Juga

  • Pelindo Catat 3.191 Kapal Hilir Mudik di Pelabuhan Selama Libur Nataru
  • Wisatawan Lokal Pilih Garut Ketimbang Pangandaran pada Libur Nataru 2026
  • Airlangga Klaim Mal Penuh Saat Libur Nataru, Bos Ritel Bilang Begini

“Transformasi ini perlu dijalankan secara lintas sektor. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah daerah,” ujar FX Setiyowibowo. Kolaborasi menjadi kunci agar destinasi berkembang tanpa kehilangan identitas lokal.

Perubahan paradigma ini juga menuntut pergeseran cara pandang industri pariwisata. Wisata tidak lagi cukup menjual panorama, tetapi harus menawarkan nilai budaya, gaya hidup berkelanjutan, dan pengalaman autentik yang relevan dengan kebutuhan wisatawan masa kini.

“Wisatawan sekarang mencari makna, bukan sekadar tempat untuk difoto,” imbuhnya. Hal ini juga terlihat dari meningkatnya minat terhadap desa wisata, wellness tourism, hingga perjalanan berbasis budaya dan komunitas.

Pendekatan tersebut juga sejalan dengan tren global. Wisatawan mancanegara kini semakin selektif dan cenderung memilih destinasi yang memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, sebuah peluang yang sebenarnya dimiliki Indonesia.

Kendati begitu, FX Setiyowibowo mengingatkan masih ada tantangan mendasar. Ketimpangan infrastruktur, kesiapan SDM di destinasi sekunder, serta minimnya insentif dan sertifikasi keberlanjutan bagi pelaku usaha menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas.

Momentum Nataru, paparnya dapat menjadi ujian nyata bagi arah transformasi ini. "Jika dikelola dengan pendekatan wisata berkualitas, lonjakan liburan akhir tahun dapat menjadi titik awal pariwisata yang lebih berkelanjutan dan bernilai tinggi bagi Indonesia," imbuhnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polri Pulangkan 9 WNI Korban TPPO dari Kamboja Bermodus Online Scam
• 7 jam laluliputan6.com
thumb
Buruh Belum Puas Soal UMP 2026, Ini Respons Menko Airlangga
• 19 jam lalukatadata.co.id
thumb
PT Hutama Karya kerahkan alat berat buka jalan Padang-Bukittinggi 
• 21 jam laluantaranews.com
thumb
Arsip Foto ”Kompas”:  Kemeriahan Perayaan Tahun Baru yang Sempat Terjeda karena Covid-19
• 2 jam lalukompas.id
thumb
Kemenhaj Pastikan Pemenuhan Hak Jemaah Umrah yang Gagal Terbang di Jeddah
• 2 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.