Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam (Satgas Gulbencal) Kodam Iskandar Muda bersama pemerintah pusat dan daerah mempercepat pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada Jumat, 26 Desember 2025. Pembangunan dikebut untuk menyediakan tempat tinggal yang layak dan aman selama masa transisi sebelum hunian tetap (huntap) rampung dibangun.
Pembangunan Huntara saat ini difokuskan di Desa Manyang Lancok, Kecamatan Meureudu, yang menjadi salah satu titik terdampak parah. Struktur bangunan yang dikerjakan berupa satu unit kopel yang diperuntukkan bagi lima kepala keluarga (KK).
Baca juga: Pembangunan 4 Jembatan Armco oleh TNI AD di Aceh Timur Rampung
Huntara tersebut dirancang dengan konsep cepat bangun menggunakan material rangka baja ringan, dinding papan semen, lantai multiplek, serta atap zinkalum. Fasilitas dasar juga turut dilengkapi dalam bangunan ini untuk menjamin kenyamanan para pengungsi.
Pengerjaan proyek kemanusiaan ini melibatkan personel gabungan dari Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 16 dan Zeni Daerah Militer (Zidam) Kodam Iskandar Muda. Hingga berita ini diturunkan, progres pembangunan di lapangan dilaporkan telah mencapai 50 persen.
Pihak TNI menargetkan seluruh proses pembangunan Huntara dapat diselesaikan sepenuhnya pada akhir Desember 2025. Percepatan ini dilakukan agar warga terdampak dapat segera menempati hunian yang lebih layak dibandingkan tenda pengungsian.
Proses pembangunan dilakukan secara terukur berdasarkan data dari para korban bencana. Prioritas utama penerima bantuan hunian ini adalah warga yang rumahnya mengalami rusak berat atau hilang tersapu bencana.
(Daffa Yazid Fadhlan)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5439835/original/075637100_1765381121-IMG-20251210-WA0013.jpg)


