Kamboja Tuding Thailand Lakukan Serangan di Tengah Perundingan Damai

viva.co.id
18 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Pihak Kamboja menuduh pasukan militer Thailand meningkatkan serangan di sepanjang wilayah perbatasan yang disengketakan, meskipun putaran pertama pembicaraan telah diadakan untuk meredakan ketegangan, menurut media pemerintah pada Jumat.

Saat berbicara pada konferensi pers di ibu kota Phnom Penh, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Nasional, Letnan Jenderal Maly Socheata menyatakan bahwa operasi militer Thailand dimulai pada pagi hari.

Baca Juga :
Konflik Thailand-Kamboja Mereda dalam Sehari Terakhir, Intensitas Serangan Menurun
Pentagon Sebut Peningkatan Kemampuan Militer China Bikin AS Minder

Operasi itu dimulai dengan penembakan artileri berat yang menargetkan beberapa lokasi sensitif termasuk area kuil Preah Vihear di provinsi Preah Vihear serta area kuil Ta Krabey dan Ta Mone di provinsi Oddar Meanchey, seperti yang dilaporkan Agence Kampuchea Presse.

Militer Thailand melancarkan serangan terhadap target militer di Poipet, Kamboja
Photo :
  • The Nation Thailand

Socheata mengatakan pasukan Thailand melakukan serangan artileri intensif dan operasi jet tempur pada dini hari, menembakkan puluhan peluru ke desa Chouk Chey yang juga diikuti dengan serangan drone.

Tidak ada konfirmasi atau reaksi langsung dari Thailand terhadap pernyataan juru bicara Kementerian Pertahanan tersebut.

Namun, pada Kamis, militer Thailand mengatakan mereka menemukan empat ranjau darat di dekat lokasi di mana seorang tentara Thailand terluka setelah menginjak ranjau darat di provinsi Surin.

"Ranjau-ranjau ini diletakkan secara berurutan di sepanjang rute yang digunakan oleh pasukan dan terletak hanya sekitar 30 sentimeter (11,8 inci) dari lokasi ledakan awal," kata Angkatan Darat Kerajaan Thailand dalam sebuah pernyataan di media sosial AS, X.

Perkembangan terbaru tersebut terjadi setelah Thailand dan Kamboja mengadakan pembicaraan militer pertama mereka pada Rabu di provinsi Chanthaburi, Thailand.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan bahwa meskipun ada serangan yang dilaporkan, tim dari Komite Perbatasan Umum Kamboja-Thailand dijadwalkan untuk melanjutkan diskusi pada Jumat.

Socheata berharap pembicaraan teknis akan membantu menghentikan permusuhan, memulihkan stabilitas regional, dan memfasilitasi kembalinya kehidupan normal bagi warga sipil yang mengungsi.

Pertemuan pada Rabu, yang dilaporkan berlangsung kurang dari satu jam, menandai pertemuan pertama antara pejabat militer kedua belah pihak sejak bentrokan kembali terjadi.

Pihak berwenang Thailand mengatakan 23 tentara Thailand dan satu warga sipil tewas dalam pertempuran tersebut, menambahkan bahwa 41 warga sipil lainnya tewas sebagai "dampak sampingan." Kementerian Dalam Negeri Kamboja mengatakan 31 warga sipil Kamboja tewas.

Baca Juga :
Kamboja Minta Lokasi Perundingan Damai dengan Thailand Dipindah ke Malaysia
Indonesia-AS Sepakati Substansi Perundingan Perdagangan Resiprokal, Catat Rinciannya
Gagal Capai Gencatan Senjata, Thailand-Kamboja Bakal Berunding Lagi 24 Desember 2025

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jembatan Bailey Rampung, Akses Bener Meriah-Eks Simpang KAA Kembali Tersambung
• 4 jam lalukompas.com
thumb
Bahlil Kirim 1.000 Genset dan 3.000 Kompor Gas untuk Korban Banjir Aceh
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Danantara Bangun 500 Hunian Sementara Korban Bencana Sumatra, Siap Awal 2026
• 3 jam lalukatadata.co.id
thumb
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Buka Suara Kasus Nenek Elina Diusir Paksa
• 4 jam lalukompas.tv
thumb
Kadin Jatim: Kenaikan UMK 2026 Harus Diimbangi Produktivitas, Pengusaha Siap Efisiensi
• 5 jam lalusuarasurabaya.net
Berhasil disimpan.