jpnn.com, JAKARTA - Selamat pagi pembaca setia JPNN.com hari ini kami sajikan berita terpopuler sepanjang Jumat (26/12) tentang kelompok pembawa bendera GAM dibubarkan, SBY angkat bicara soal penanganan banjir Sumatra, hingga Farhan tindak tegas parkir liar di Bandung. Simak selengkapnya!
1. Parkir Liar di Kawasan Asia Afrika Bandung, Wali Kota Farhan Menindak Tegas
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Alhamdulillah, PPPK jadi PNS Bukan Hal Mustahil, Jangan Hanya Dipandang sebagai Pekerjaan
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menertibkan praktik parkir liar di kawasan wisata Asia Afrika pada Kamis (25/12) malam.
Penertiban dilakukan untuk mengembalikan fungsi trotoar serta menindak pungutan liar yang meresahkan warga, terutama di kawasan wisata dan bersejarah.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Beban Fiskal Berat, Nasib Honorer Non-Database BKN Disinggung, Tidak Ada Rekrutmen PPPK Semuanya PNS
Dalam penertiban tersebut, petugas menemukan ratusan sepeda motor terparkir di atas trotoar, tepatnya di depan Gedung Merdeka.
Baca Selengkapnya, di Bawah:
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bakal Ada Relokasi Guru PPPK, Honorer K2 yang Tak Lulus Verifikasi Bagaimana? Hashim Bilang Begini
Parkir Liar di Kawasan Asia Afrika Bandung, Wali Kota Farhan Menindak Tegas
2. Kelompok Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe Dibubarkan TNI AD, Ada yang Bawa Pistol
Prajurit TNI AD Korem 011/Lilawangsa membubarkan aksi sekelompok warga yang membawa bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (25/12/2025).
Saat membubarkan aksi tersebut, prajurit TNI juga mengamankan sepucuk senjata api pistol serta senjata tajam rencong.
"TNI membubarkan kelompok pembawa bendera GAM yang melakukan aksi di tengah jalan. Seorang pria bawa senjata api pistol dan rencong diamankan," kata Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, di Lhokseumawe.
Baca Selengkapnya di Bawah:
Kelompok Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe Dibubarkan TNI AD, Ada yang Bawa Pistol
3. Kemdiktisaintek Bakal Merekrut 47 Ribu Dosen CPNS, PNS Pensiun Dikaryakan di PTS
Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bakal merekrut 47 ribu dosen CPNS.
Kemdiktisaintek juga tengah mendesain aturan agar dosen PNS yang masuk batas usia pensiun (BUP) dikaryakan di perguruan tinggi swasta (PTS).
Menteri Pendidikan Tinggi Riset, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliaro mengungkapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah meminta agar Kemdiktisaintek menyusun kebutuhan dosen PNS selama lima tahun ke depan. Kebutuhan akan dosen PNS.
Baca Selengkapnya di Bawah:
Kemdiktisaintek Bakal Merekrut 47 Ribu Dosen CPNS, PNS Pensiun Dikaryakan di PTS
4. SBY Komentari Penanganan Bencana Sumatra, Begini Kalimatnya
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pendapatnya soal penanganan bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.
Lewat akun media sosial X (Twitter), SBY mengaku terus mengikuti dan mencermati terjadinya bencana alam ini.
Termasuk seberapa parah bencana, korban jiwa serta kerusakan infrastruktur dan fasilitas publik.
"Penanganan bencana itu kompleks dan tidak segampang yang dibayangkan. Terutama pada fase tanggap darurat yang biasanya terjadi kelumpuhan di sana-sini. Penanganan bencana, termasuk rekonstruksi dan rehabilitasinya,memerlukan waktu," ujar SBY dikutip Jumat (26/12).
Baca Selengkapnya di Bawah:
SBY Komentari Penanganan Bencana Sumatra, Begini Kalimatnya
5. Jaksa Agung Ganti 43 Kajari
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin melakukan pergantian 43 kepala Kejaksaan Negeri. Pergantian ini sebagai bagian mutasi dan rotasi 68 pejabat di lingkungan Korps Adhyaksa.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Anang Supriatna mengatakan penggantian ini tertuang dalam surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor KEP-IV-1734/C/12/2025 tertanggal 24 Desember 2025.
Adapun surat tersebut ditandatangani Jaksa Agung Muda Pembinaan Hendro Dewanto.
Baca Selengkapnya di Bawah:
Jaksa Agung Ganti 43 Kajari
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Berita Terpopuler: Gaji PPPK Paruh Waktu Mengkhawatirkan, tetapi Coba Lihat SE Kepala BKN, Ternyata Masih Kurang?
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul




