GenPI.co - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau pemerintah kabupaten dan kota di wilayahnya untuk tak menggelar pesta kembang api saat malam pergantian tahun 2026.
Khofifah Indah Parawansa mengatakan malam pergantian tahun 2025 manjadi 2026, sebaiknya dimaknai dengan keprihatinan dan doa bersama.
“Saudara kita di sejumlah daerah, sedang mengalami ujian berat akibat bencana. Sepatutnya kita hadir melalui empati dan kepedulian,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (27/12).
Dia menyampaikan imbauan itu wujud empati dan solidaritas atas bencana, terutama di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Khofifah menilai doa bersama bisa menjadi simbol kebersamaan nasional dan memperkuat nilai kemanusiaan dalam menghadapi tantangan.
Dia juga mengingatkan kondisi cuaca selama akhir tahun di Jawa Timur yang mana berpotensi ekstren berdasr prediksi BMKG.
Berdasar prakiraan BMKG, puncak musim hujkan di Jawa Timur pada Desember 2025 sebesar 20 persen.
Kemudian pada Januari 2026, puncak musim hujan mencapai 58 persen, dan Februari 206 sebesar 22 persen.
Khofifah berharap semua elemen masyarakat, pemda, tokoh agama, serta tokoh masyarakat, bisa berpartisipasi aktif dalam doa bersama.
“Mari sambut Tahun Baru 2026 dengan berdoa, harapan, serta kepeduilian. Semoga bangsa diberi kekuatan untuk bangkit,” ucapnya. (ant)
Simak video menarik berikut:

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5433363/original/081370700_1764842416-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456309/original/029971700_1766837836-WhatsApp_Image_2025-12-27_at_15.16.27__2_.jpeg)
