Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) kebut pembersihan tumpukan kayu limbah dan material sisa bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera.
Operasi tersebut dilakukan secara serentak di Aceh Tamiang, Aceh Utara, Sumatera Utara (Sumut), dan juga Sumatera Barat (Sumbar).
Advertisement
Di bagian Aceh Tamiang dan Aceh Utara, pembersihan dilakukan di kawasan Pesantren Darul Mukhlisin dan wilayah Langkahan, tim gabungan dari UPT Kemenhut, TNI, Polri, setra mitra yang menggerakan lebih dari 200 personel dan 27 unit alat berat, hingga pencapaian pembersihan mencapai 40 persen.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Subhan menyatakan, pembersihan ini tidak hanya menyasar pada tumpukan kayu, tetapi juga fasilitas pendidikan dan rumah ibadah yang terdampak banjir.
"Selain menyingkirkan kayu dan material lumpur, kami juga fokus membersihkan ruang belajar dan area masjid agar aktivitas pendidikan dan ibadah dapat segera kembali berjalan," ujar Subhan dikutip dari www.kehutanan.go.id, Sabtu (27/12/2025).
Subhan juga mengatakan, pembukaan jalur pintu air serta pengeringan area yang tergenang banjir menjadi penting dalam percepatan pemulihan lingkungan pesanteren dan pemukiman di sekitarnya.


