PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat Yogyakarta menjadi salah satu destinasi yang paling diminati pengguna kereta api selama masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Tingginya minat tersebut tercermin dari penjualan tiket kereta api jarak jauh di momen tersebut yang banyak ke Yogyakarta. Relasi Gambir–Yogyakarta mencatat 36.958 pelanggan, disusul Yogyakarta–Gambir sebanyak 35.576 pelanggan. Selain itu, relasi Lempuyangan–Pasar Senen mencapai 28.637 pelanggan dan Pasar Senen–Lempuyangan sebanyak 26.332 pelanggan.
Beberapa relasi lain yang juga mencatat angka tinggi antara lain Pasar Senen–Yogyakarta dengan 21.189 pelanggan serta Yogyakarta-Surabaya Gubeng sebanyak 20.255 pelanggan.
“Relasi-relasi tersebut menjadi pilihan utama masyarakat karena menghubungkan pusat aktivitas, destinasi wisata, serta daerah tujuan mudik dan balik selama libur akhir tahun,” ujar Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba dikutip dari Antara, Jumat (26/12).
Untuk kereta api jarak jauh, KAI menyediakan 2.761.048 tempat duduk saat periode Nataru. Dari jumlah tersebut, per Kamis (25/12), sudah 2.525.134 tiket yang terjual atau 91,5 persen.
Dari sisi pergerakan penumpang, KAI mencatat tren peningkatan sejak awal masa angkutan Nataru. Jumlah pelanggan naik dari 157.301 orang pada 18 Desember 2025, meningkat menjadi 233.671 pelanggan pada 23 Desember, dan mencapai puncaknya sebanyak 259.239 pelanggan pada 24 Desember 2025.
Usai puncak arus menjelang Hari Raya Natal, volume pelanggan bergerak fluktuatif seiring perubahan pola perjalanan masyarakat. KAI memperkirakan lonjakan kembali akan terjadi menjelang akhir periode libur.
Anne mengatakan tingginya angka penjualan ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang besar terhadap layanan kereta api jarak jauh, khususnya untuk perjalanan libur akhir tahun.
Secara total, hingga periode yang sama, penjualan tiket kereta api selama masa Nataru, baik jarak jauh maupun kereta lokal telah mencapai 2.948.025 tiket, dari kapasitas 3.506.104 tempat duduk yang disediakan KAI dari periode 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Kapasitas tersebut disiapkan untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan perjalanan masyarakat, mulai dari wisata, silaturahmi keluarga, hingga aktivitas ekonomi di berbagai daerah.
