Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyalurkan tunjangan khusus senilai Rp32 miliar bagi 16.467 guru pendidik dan tenaga kependidikan (tendik) yang terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Jawa Timur.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, penyalurannya dilakukan secara bertahap, mulai dari Desember 2025 hingga Februari 2026.
“Dalam kondisi bencana, keselamatan warga sekolah menjadi prioritas utama, namun hak anak untuk tetap belajar tidak boleh terhenti. Pemerintah hadir untuk memastikan pendidikan darurat dapat berjalan, sekaligus memberikan dukungan bagi para guru yang tetap mengabdi di wilayah terdampak,” kata Mu'ti, Sabtu (27/12/2025).
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti mengatakan upaya tersebut sebagai wujud kepedulian atas penderitaan PTK yang terdampak bencana.
“Akhir tahun yang bagi sebagian orang bisa dinikmati dengan hangat penuh suka cita berkumpul bersama keluarga, namun saat ini menjadi momen yang sangat memprihatinkan bagi saudara-saudara kita, khususnya para pendidik dan tenaga kependidikan di beberapa lokasi yang terdampak bencana,” katanya.
Mu'ti menambahkan, sebagai bentuk kepedulian, tunjangan khusus disalurkan untuk meringankan beban penyintas bencana.
“Semoga bantuan kepedulian di akhir tahun ini bisa menjadi penyemangat dan menandai kehadiran pemerintah untuk terus ada membersamai saudara-saudara kita melewati masa pemulihan ini dengan keyakinan penuh pada Tuhan dan rasa optimis,” katanya.
Ia menyebutkan jumlah PTK yang terdampak dari masing-masing jenjang dan jumlah bantuannya yakni untuk jenjang PAUD ada 915 pendidik yang terdampak dan mendapatkan total bantuan sebesar Rp1,8 miliar.
Untuk jenjang pendidikan dasar, pihaknya mencatat jumlah pendidik yang terdampak bencana mencapai 10.274 orang dengan jumlah bantuan yang diberikan sebesar Rp20,5 miliar.
Sementara untuk jenjang pendidikan menengah jumlah pendidik yang terdampak sebanyak 5.258 orang dengan bantuan yang diberikan sebesar Rp10,5 miliar, sedangkan jumlah tenaga pendidik terdampak sebanyak 20 orang.
Adapun untuk tenaga kependidikan, ia menyebutkan sebanyak tiga orang di Provinsi Aceh dan 17 orang lainnya di Provinsi Sumatra Barat mendapatkan bantuan masing-masing sebesar Rp2 juta. (nba)



