Kawasan wisata Puncak Pass, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, diguyur hujan dan diselimuti kabut pada Sabtu (27/12) pagi. Pengendara yang melintas diimbau untuk berhati-hati.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra Mustika, mengatakan kondisi cuaca hujan deras disertai kabut tebal kerap menyelimuti jalur di kawasan wisata Puncak Pass, Cipanas.
Cakra menyebutkan, kondisi tersebut berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas dan meningkatkan risiko kecelakaan akibat menurunnya visibilitas pengendara.
"Kondisi cuaca hujan deras yang disertai kabut tebal membuat jarak pandang pengendara terbatas hingga kurang dari 10 meter," kata Cakra, kepada kumparan.
Cakra mengimbau pengendara agar mengurangi kecepatan, menyalakan lampu utama kendaraan dan tidak saling salip.
"Terutama bagi pemotor, apabila hujan terlalu lebat atau kabut sangat tebal, alangkah lebih baiknya menepi terlebih dulu sampai situasi yang memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan," jelasnya.
Selain itu, lanjut Cakra, pengendara juga diminta agar mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta senantiasa mengikuti arahan petugas di lapangan.
"Sejumlah personel telah ditempatkan di setiap titik rawan di sepanjang jalur ini untuk menghadapi momen libur Nataru," ujarnya.
Sementara, terkait lalu lintas di Puncak Pass, terpantau masih lengang.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu mengungkapkan, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi dalam sepekan ke depan. Cuaca ekstrem tersebut diperkirakan melanda hampir seluruh wilayah Jawa Barat, termasuk Cianjur, hingga 31 Desember 2025.
"Berdasarkan prediksi kondisi global, regional, dan model probabilistik, cuaca di Jawa Barat pada sepekan ke depan umumnya cerah berawan hingga berawan pada pagi hari. Namun, pada siang hingga malam hari berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang antara siang sore dan malam hari," ujar Ayyu dalam keterangan tertulis.
Ayyu mengimbau masyarakat dan pemangku kepentingan untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu serta potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.
Ia juga meminta masyarakat memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG guna menghindari informasi hoaks.





