JAKARTA, DISWAY.ID – Di tengah suasana duka yang menyelimuti wilayah Sumatera akibat bencana alam yang baru-baru ini melanda, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar menyampaikan seruan menyentuh kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Menjelang pergantian tahun, umat Muslim dan seluruh lapisan masyarakat diajak untuk menanggalkan kemeriahan pesta dan menggantinya dengan doa bersama.
Langkah ini diharapkan menjadi wujud solidaritas nasional sekaligus empati mendalam bagi para korban dan keluarga yang terdampak bencana di berbagai wilayah Sumatera.
BACA JUGA:Jemaah Terdampak Bencana Sumatera Dapat Relaksasi, Pelunasan BIPIH Haji 2026 Tahap II Dibuka 2–9 Januari
KH Anwar Iskandar menegaskan bahwa momentum pergantian tahun seharusnya dimaknai sebagai ajang refleksi diri, bukan perayaan yang berlebihan.
Menurutnya, kondisi bangsa yang sedang diliputi keprihatinan menuntut sikap bijak dan penuh empati.
“Nah kalau tujuannya untuk agar lebih berhemat tentunya tidak usah, apalagi sekarang bangsa kita sedang prihatin karena bencana,” ujar Kiai Anwar, Jumat (26/12/2025).
Ia menilai, aktivitas hura-hura di tengah banyaknya warga yang kehilangan tempat tinggal bahkan anggota keluarga bukanlah sikap yang tepat.
“Ini kita sedang prihatin, banyak musibah, tentu lebih baik berdoa. Kalau toh itu mau hiburan, hiburan yang terukur. Tidak sampai menghambur-hamburkan uang, apalagi pakai APBD dan APBN untuk hal-hal yang berlebihan,” tegasnya.
Kiai Anwar menambahkan, doa bersama di malam tahun baru memiliki makna penting sebagai ikhtiar spiritual memohon keselamatan dan keberkahan bagi bangsa dan negara.
BACA JUGA:Bobibos, Bahan Bakar dari Jerami Ekspansi ke Timor Leste, Kelola 25.000 Hektare Lahan Produksi
“Mari kita tunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang satu tubuh. Jika satu bagian sakit, maka bagian lainnya ikut merasakan. Mari kita sambut 2026 dengan kerendahan hati dan kepedulian terhadap sesama,” pungkasnya.




